"Kalian bersiap, aku akan jalan-jalan dengan si kecil. Dan katakan pada Tuan itu untuk membiarkan aku membawa si kecil keluar!" ucap Mayang pada kedua anak buahnya agar menjadi perantara ucapannya untuk Bian.
Mark dan Ben bingung harus bersikap bagaimana saat orang yang dimaksud oleh bos mereka ada tepat di depannya.
"Tuan Ceo, apa kami harus mengulanginya untukmu?" tanya Mark.
"Tidak perlu, aku sudah dengar. Tapi aku tidak bisa membiarkan anakku pergi tanpa pengawasanku. Jadi aku akan ikut ke mana kalian akan pergi," jawab Bian santai. Walau Mayang dan anaknya terlihat marah padanya, setidaknya dirinya bisa melihat Mayang dan berada di dekatnya. Itu sangat cukup.
"Terserah, aku tidak peduli. Kami sudah mengiranya lebih dulu. Kalau dia mau ikut terserah. Aku dan Ziel tidak akan menghiraukannya," jawab Mayang.
"Kami? Maksudmu Ziel juga ikut marah padaku juga, hum? Tapi kami baik-baik saja sebelum dia masuk ke dalam?" tanya Bian heran.