Download App
33.33% Black Scythe / Chapter 1: Mendapatkan Kekuatan
Black Scythe Black Scythe original

Black Scythe

Author: Pide

© WebNovel

Chapter 1: Mendapatkan Kekuatan

Pada suatu malam di sebuah kota, terjadi pertarungan antara seorang pria dan seorang perempuan melawan tiga orang pria. Pria pertama memakai celana hitam tanpa baju dan hanya dilapisi kain usang di badannya dan juga dia memakai topeng berwarna putih. sedangkan perempuan memakai celana dan kaos berwarna hitam dengan jaket berwarna hitam yang juga ia kenakan.

Ketiga lawan mereka mengenakan topeng berwarna merah dengan pakaian yang lazim di gunakan manusia pada umumnya.

pertarungan mereka sangat aneh karena mereka bertarung menggunakan Pedang Samurai dan sesekali mereka terbang dan bergerak dengan di atas rata rata manusia biasa.

salah dari ketiga pria tadi memiliki sebuah batu kecil di genggamannya. Ketika terdapat celah, pria itu segera kabur dan meninggalkan sekutunya.

"Nakao, kejar dia dan dapatkan kembali batu energi cahaya itu!" ucap pria bertopeng putih.

"tapi, apa kapten tidak akan merasa kesulitan melawan mereka berdua sendirian?" tanya perempuan yang bernama Nakao itu.

"Tidak usah khawatirkan aku, khawatirkan lah apa yang akan dikatakan bocah Shinjiro itu jika dia tau jika batu energi cahaya telah dibawa kabur." Jelas Pria bertopeng putih.

"Baiklah kapten." kata Nakao sambil pergi mengejar musuh yang telah melarikan diri.

Akhirnya tinggal Pria bertopeng putih dan dua pria bertopeng merah yang tersisa. Mereka bertarung cukup sengit hingga akhirnya Pria bertopeng putih menjadi sangat bosan.

"Lebih baik aku akhiri saja, kalian terlalu lemah untukku. Haaaa....." kata pria itu, lalu dia mengambil napas dalam dalam.

"Jurus 2: Naga Petir!" Teriak pria itu sambil mengayunkan Pedang Samurainya ke arah kedua lawannya.

Seketika muncul petir yang membesar menjadi seekor ular naga yang panjang dan akhirnya berhasil mengalahkan mereka dengan telak hanya menggunakan satu serangan.

Di tempat lain, Nakao berhasil menemukan lawannya yang kabur. Lalu, Nakao segera mengeluarkan Jurus pedangnya.

"Jurus 1: Tebasan Es!" Teriak Nakao.

Musuh Nakao sudah dari awal merasakan kehadiran Nakao sehingga dia berhasil menghindar dari serangan Tebasan Es. Namun, Batu yang dia curi tadi malah jatuh ke sebuah gang.

Pada saat itu, tepat di dekat batu itu jatuh ada seorang anak remaja yang memiliki postur tubuh kecil melihat batu itu. Dia mengambil batu itu dan memandangnya dengan seksama.

Seorang pria bertopeng merah turun dari langit sehingga anak remaja itu kaget. Sebelum pria itu berhasil menebas leher anak remaja itu, dia di ganggu oleh Nakao. Pertarungan yang sudah tidak dapat di hindarkan akhirnya terjadi, namun Nakao kalah dengan perutnya yang telah menerima luka yang parah dari pria bertopeng merah.

"Buang batu itu dan cepat lari!" teriak Nakao kepada anak remaja itu.

Tapi sudah tidak dapat terelakkan, pria bertopeng merah sudah sangat dekat dengan anak itu. Dengan rasa ketakutan yang amat teramat besar, tiba tiba batu di genggamannya bersinar terang sehingga pria bertopeng merah terdorong mundur lumayan jauh.

Setelah Cahaya padam, terdapat Sabit Hitam berukuran besar sedangkan di pegang anak itu. Sontak itu membuat mereka semua kaget. Sehingga Pria bertopeng merah akhirnya pergi menghilang karena ketakutan.

Sementara itu, anak tadi juga ikut merasa ketakutan karena sebuah senjata yang menjadi simbol Grim Reaper yang berwarna hitam sudah ada digenggamnya. Karena sudah tidak tahan lagi, dia akhirnya menjatuhkan sabit itu bersama dengan batu tadi yang tidak lagi menyala ke tanah, lalu dia pergi meninggalkan keduanya bersama dengan Nakao yang sudah terbaring lemah disana.


next chapter
Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login