GARIN
"Ma, maafin aku ya. Aku udah hancurin catering yang udah susah payah Mama bangun dari dulu." Mata Garin mulai berkaca kaca.
"Hei, jangan menangis Garin." Ucap Mama mertuanya panik. "Aduh, Mama ga pernah nyalahin kamu. Semua ini memang harus terjadi karena masalah masa lalu kelurga kami, jauh sebelum kamu hadir. Mama yang harusnya minta maaf. Kamu jangan nangis." Bujuk Mamanya sore itu.
"Hiks hiks hiks.." Garin tidak bisa menahan rasa bersalahnya.
Masih di ruang TV, mamanya berusaha menenangkan Garin. Dia tahu betapa sedihnya menantunya saat ini.
"Garin, bukan seperti ini. Kita ga bisa kalau cuma menangis. Harus bisa bangkit. Semua sudah terjadi. Sedih itu hal wajar, namun larut dari kesedihan itu yang tidak wajar." Sambung Mamanya lagi.
Garin berusaha menghentikan tangisnya. Mengusap seluruh air matanya dengan jari jarinya. Kembali mengangkat kepalanya yang tertunduk. Semua harus dipikirkan baik baik. Tidak boleh lagi gegabah.
Mohon maaf ya semua...
Kemarin sempat tidak enak badan