Sampai ketika waktu sudah menunjukan pukul dua siang, pandangan Jeni sedikit memudar. Kepalanya tiba-tiba terasa pusing. Ada bintik-bintik cahaya berputar-putar dalam pandangannya. Jeni tiba-tiba seloyongan. Dia sepertinya hilang keseimbangan hingga akhirnya tibuh mungil itu luruh di atas lantai.
Jeni pingsan. Sepertinya karena lemas dan juga kelelahan akibat tak berenergi karena belum sarapan dari pagi.
Beberapa orang yang melintas juga kepala office girl yang selalu jutek itu terlihat berlari menghampiri posisi Jeni yang tergeletak di atas lantai dalam keasaan lemas dan kelopak mata tertutup.
"Jen! Kamu kenapa? Bangun, Jen!"
"Jeni! Bangun, Jen!"
"Kenapa ini, Jeni?"
Beberapa orang nampak bertanya dengan cemas. Salah satu diantaranta terlihat mengangkat kepala Jeni, menepuk lembut pipinya berusaha membangunkan.
Namun, Jeni lagi-lagi terkulai lemas. Kelopak matanga juga terlihat pucat. Jeni benar-benar tidak bertenaga sama sekali.