Waktu menunjukan pukul enam pagi. Jihan bangun sambil meluruskan niat yang sudah dia buat kemarin. Hari ini dia akan kembali pulang ke Indonesia.
Tiket pesawat sudah dibelinya sejak kemarin dan itu artinya dia sudah benar-benar harus memantapkan hatinya untuk meninggalkan Singapura, termasuk meninggalkan Alex.
Wanita itu sibuk memeriksa semua barang bawaannya yang telah dia packing di dalam koper. Jihan hanya ingin memastikan tidak ada barangnya yang ketinggalan di Singapura karena dalam beberapa waktu dirinya akan sulit melupakan momen-momennya selama di negara ini.
Ponselnya bergetar beberapa kali. Dia melirik dan mengintipnya meski sudah memperkirakan siapa yang menelponnya sepagi ini.
"Alex," ujarnya sambil menghela napas. Ini sudah kesekian kalinya lelaki itu mencoba menghubunginya namun Jihan sudah tidak ingin bicara lagi dengan lelaki itu. Dia tidak ingin Alex semakin tersakiti karena perbuatannya.