Download App
2.03% Terjerat Pernikahan Kontrak CEO Angkuh / Chapter 6: Makan Malam

Chapter 6: Makan Malam

Elisa masih berusaha mengumpulkan sisa kesadarannya setelah bangun dari tidur lelapnya di apartemen Jonathan. Dia merasa heran kenapa Jonathan sudah ada di depannya dengan pandangan yang tertuju langsung padanya.

"Bangunlah, aku mau bicara!" tegas Jonathan seraya bergegas menuju sofa yang ada di dalam kamar Elisa. Sepertinya Jonathan akan menyampaikan sesuatu yang penting.

"Ada apa?" tanya Elisa dengan lembut. Dia segera bangkit dan menyandarkan bahunya di tepi ranjang dan bersiap mendengarkan apapun yang akan dikatakan oleh lelaki di depannya.

"Malam ini aku ada acara dengan beberapa temanku di luar, mungkin semacam makan malam bersama," jelas Jonathan.

Elisa mengangguk mengerti dan dia tidak tertarik untuk mengganggu acara milik Jonathan.

"Maksudku memberi tahu adalah aku mau kamu bersiap untuk menemaniku dalam acara tersebut. Anggap saja perkenalanmu sebagai istriku. Apakah kamu mengerti?" tanya Jonathan.

DEGH

Elisa terkejut mendengar permintaan dari Jonathan. Dia memang sudah sepakat untuk menjadi istrinya dan bersedia menemaninya menghadiri acara namun kalau mendadak tentunya dia tidak akan sanggup.

"Aku menemanimu? Tetapi bagaimana caranya? Aku bahkan tidak mengetahui apapun tentang dirimu, bagaimana jika mereka bertanya yang macam-macam. Aku tidak akan bisa menjawabnya," jelas elisa terbata. Dia bingung karena kehidupannya dan Jonathan sangat berbeda jauh.

"Tugasmu hanya bersiap. Masalah pertanyaan yang diajukan akan kita bahas nanti di mobil. Aku sudah memanggil MUA untuk merias wajahmu. Aku tidak mau kalau sampai ada yang salah dalam acara ini. Kamu paham?" tanya Jonathan tegas. Ternyata jawaban dari Elisa sudah dipersiapkan oleh Jonathan jauh sebelumnya.

Elisa mengangguk. Dia mengerti bahwa sekarang dia bekerja bersama Jonathan dan sudah sewajarnya untuk menurut apa yang akan diperintahkan oleh lelaki tersebut.

"Aku akan keluar, segeralah mandi dan bersiap!" tegas Jonathan sebelum beranjak meninggalkan Elisa yang sedang bingung di kursinya.

"Oh ya, jangan lupa mengenakan perhiasan yang sudah kuberikan. Kamu harus menunjukkan wibawamu sebagai istri seorang Jonathan," imbuh Jonathan sebelum meninggalkan Elisa dengan segala kebingungannya.

Elisa membenci sebuah pesta dan sekarang hendak menghadiri makan malam. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa teman-teman milik Jonathan nantinya.

"Ini benar-benar siksaan," gumam Elisa sambil merebahkan kembali tubuhnya di atas ranjang. Dia belum ingin bangun karena tidur di ranjang itu membuat Elisa nyaman.

"Elisa segeralah mandi karena aku tahu dirimu akan tidur kembali!" teriak Jo dari luar kamarnya. Elisa kaget karena dikiranya lelaki itu sudah keluar dari kamarnya.

"Baiklah, aku akan segera mandi," sahut Elisa sebelum beranjak menuju ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia tidak menyangka akan menjadi partner Jonathan dalam pesta tersebut.

"Bagaimana bisa lelaki itu mengetahui apa yang kulakukan," keluh Elisa sambil menyalakan shower dan mulai membersihkan dirinya.

Seperti yang dikatakan oleh Jonathan, seorang MUA telah bersiap di ruang tamu untuk merias wajahnya menjadi cantik. Meski enggan, Elisa tidak bisa menolak karena dia sudah menandatangani perjanjian untuk menikah dengan Jonathan. Salah satu tugas seorang istri yaitu menemani suaminya menghadiri berbagai acara kedinasan.

"Selamat sore Mbak," sapa Elisa pada seorang MUA yang sudah lama menanti kedatangannya. MUA tersebut adalah seorang perempuan muda yang sangat cantik.

"Selamat sore, apakah anda adalah seseorang yang akan saya rias?" tanya MUA tersebut. Elisa hanya mengangguk karena dia tidak punya pilihan lain.

"Baiklah, dimana saya bisa mulai bekerja?" imbuh MUA.

"Kita ke kamar saja," ajak Elisa. Sang MUA mengikuti di belakangnya.

MUA sedang bekerja merias wajah Elisa. Selama itu, Elisa memilih untuk menikmati acara televisi yang menampilkan kartun kesukaannya. Memang Elisa menyukai tokoh kartun yang lucu dan membuatnya terhibur.

Hanya butuh kurang dari satu jam ketika MUA mengatakan semuanya telah siap. Elisa yang sejak tadi menikmati siaran Televisi mendadak tergelitik untuk segera melihat hasil karya MUA tersebut pada wajahnya.

"Anda sangat cantik sekali. Aku tidak perlu bersusah payah mengubah penampilan anda yang memang sudah sempurna apa adanya," ungkap MUA dengan senyuman penuh kemenangan.

"Kamu terlalu memuji. Aku jarang menghadiri sebuah pesta sehingga aku jarang berdandan. Terima kasih karena kamu mau membantuku," ucap Elisa dengan tulus.

"Aku yakin malam ini semua orang akan terpukau dengan kecantikan anda," imbuh MUA yang membuat Elisa senang.

"Aku belum pernah menghadiri acara makan malam bersama orang-orang penting dan malam ini akan menjadi sejarah," batin Elisa seraya bersiap bangun untuk mencari kaca. Dia hendak memandang wajahnya di cermin.

"ASTAGA," gumam Elisa ketika melihat wajahnya sendiri dari pantulan cermin. Dia tidak menyangka penampilannya sangat berbeda dan luar biasa menawan. Dia bahkan tidak percaya kalau yang ada di depan adalah wajahnya sendiri.

"Itu beneran aku?" tanya Elisa sambil membulatkan kedua matanya.

MUA yang sudah merias hanya bisa tersenyum bangga karena tingkah Elisa yang menggemaskan. Seorang perempuan cantik yang tidak menyadari kecantikannya.

"Anda memang sangat cantik," puji MUA seraya merapikan peralatan yang baru saja dipergunakannya.

Elisa tidak menyangka kalau dirinya benar-benar cantik. Selama ini dia cenderung cuek dengan peampilannya sendiri dan rasanya menyesal karena tidak pernah merawat wajahnya.

Ketika Elisa mengagumi penampilan wajahnya, Beni mengetuk pintu dari luar. Elisa segera menyuruh pemuda itu masuk dan Beni terkejut melihat perubahan penampilan Elisa. Pemuda itu bahkan tidak berhenti mengerjapkan matanya karena tidak mempercayai apa yang dilihatnya.

"Ada apa Ben?" tanya Elisa. Dia sengaja membuyarkan lamunan Beni karena merasa malu jika terus ditatap selekat itu. Beni segera menguasi dirinya karena tidak mau membuat istri CEO nya menjadi sungkan.

"Hmmm maaf, aku datang untuk mengantarkan pakaian yang akan anda gunakan di acara malam ini. Jonathan yang sudah mengirimku kemari," jelas Beni. Dia sengaja mengalihkan pandangan dari Elisa karena tidak mau terpesona pada kecantikannya.

Elisa melihat sebuah gaun berwarna cokelat keemasan yang sangat cantik sedang berada di genggaman tangan Beni. Itu benar-benar pakaian yang menawan.

"Baiklah, terima kasih Beni. Kamu bisa meletakkkan pakaian itu di depan lemari karena setelah ini akan segera kukenakan," jawab Elisa dengan senyuman manis di bibirnya. Beni memandang senyuman itu namun tidak berani membalas karena Elisa adalah milik Jonathan.

Beni segera keluar dari ruangan setelah meletakkan pakaian milik Elisa.

Elisa melihat pakaian yang berada di depan lemari. Dia sudah tidak sabar mengenakan pakaian yang indah tersebut. Rasanya dia akan berubah dari itik buruk rupa menjadi angsa yang cantik.

"Apakah anda mau berganti pakaian sekarang?" tanya MUA setelah barang-barangnya dirapikan.

"Baiklah," sahut Elisa sebelum beranjak menuju kamar mandi sambil membawa pakaian yang tadi dibawakan oleh Beni. Dia sudah bersiap menjadi istri yang mengagumkan dari Jonathan.

"Jonathan akan bangga setelah melihatku," gumam Elisa.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C6
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login