๐ PART 11
"๐ญ๐๐๐๐พ , ๐พ๐๐ผ๐๐๐พ ๐๐พ . ๐ช๐บ๐ ๐บ๐ ๐ป๐๐ ๐พ๐ ๐๐บ๐ , ๐๐๐๐ ๐พ๐ ๐บ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐บ ๐พ๐๐ ? ๐๐บ๐๐ ๐๐ ๐ ๐บ ๐ฟ๐๐๐๐ ๐๐๐๐พ ๐ฝ๐บ๐๐บ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐บ๐ ๐๐" . Tanya Nik dan terus mengukirkan senyuman di bibirnya .
"๐ฎ๐๐ .. ๐พ๐๐ผ๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐พ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐ฝ๐๐ ๐ , ๐ ๐พ๐๐บ๐๐๐ ๐๐บ๐๐๐ ๐ป๐พ๐ ๐บ๐ ๐๐๐๐ . ๐ณ๐๐๐ ๐พ๐ ๐บ๐ฝ๐บ ๐๐บ๐ ๐๐๐๐๐๐" . Terang nurse itu dengan ramah . Nik pun terus mengucapkan terima kasih dan terus berlalu meneruskan langkah nya .
Matanya sempat melilau di setiap ruang hospital itu , lengan baju nya di naikkan hingga paras lengan nya . Jam casio berwarna hitam di tangannya di kerling sekilas . Tiba-tiba matanya mendapati susuk tubuh wanita yang sedang mencangkung sambil memeluk tubuh . Nik mengerutkan kening nya , dengan perlahan-lahan dia berjalan menghampiri wanita itu . Wanita yang memakai tudung shawl berwarna hitam , hoodie berwarna merun serta seluar labuh berwarna hitam itu lebih menarik perhatian Nik .
"๐ข๐๐ , ๐ผ๐๐ ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐ ๐๐ ? ๐บ๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ๐๐๐๐ ๐๐บ๐ ๐๐๐๐ ? ๐ป๐๐บ๐๐บ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐ ๐บ๐ ๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ๐๐๐๐ ๐ฝ๐บ๐ ๐บ๐ ๐๐บ๐๐ฝ๐บ๐" . Tegur Nik dan sempat pula dia membuat lawak hambar .
Wanita itu pun terus mengangkat wajahnya kepada lelaki yang menegurnya , wajah Nik yang kacak serta kulit nya yang sawo matang di tenung lama dengan linangan air mata yang tersisa . "๐ง๐๐ , ๐ผ๐๐ ๐ง๐๐๐บ๐๐๐บ ๐๐๐๐บ๐๐๐บ , ๐๐บ๐๐บ ๐ฝ๐บ๐ ๐ฟ๐๐๐๐ ๐๐บ๐ฝ๐ ๐๐บ๐๐๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐๐๐" . Perli Nik sambil memeluk tubuh .
Humaira pun mengesat air matanya , bibirnya di ketap rapat . Dia perlahan-lahan bangun dari tempat duduk nya . Dia sama sekali tidak memandang wajah Nik , rasanya malu laa tu apabila Nik memerlinya sebagai hantu , hiksss . "๐ฃ๐บ๐ ๐๐๐๐๐บ ๐ฝ๐๐๐๐๐ ๐ฝ๐บ๐ ?" . Tanya Nik sambil menyandarkan tubuh nya di dinding lalu tangannya di masukkan ke dalam poket nya .
"๐ฃ๐บ๐ , ๐๐บ๐๐บ ๐ฝ๐บ๐ ๐๐๐๐๐บ ๐๐บ๐ฝ๐ . ๐ฒ๐บ๐๐บ ๐๐พ๐๐๐ ๐ฝ๐๐ ๐ ๐ ๐บ ๐พ๐๐ผ๐๐ , ๐๐บ๐๐บ ๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐๐๐๐๐บ๐ ๐บ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐บ" . Pamit Humaira dengan nada yang mendatar . Ketika Humaira melintas di hadapannya , dia menarik lengan hoodie Humaira . Humaira terus menolah ke arah Nik yang berada di samping nya .
"๐ค๐๐ผ๐๐ ๐๐บ๐ ๐บ๐๐บ๐บ ?" . Tanya Humaira sambil mengerutkan dahinya yang masih jelas kelihatan seakan-akan berwarna pink . "๐ญ๐บ๐๐บ ๐บ๐๐ ๐ญ๐๐ ๐ฒ๐๐บ๐ฟ๐๐ ๐ง๐บ๐ฝ๐บ๐๐ , ๐๐บ๐ ๐ป๐๐ ๐พ๐ ๐๐บ๐๐๐๐๐ ๐บ๐๐ ๐บ๐๐บ-๐บ๐๐บ ๐๐พ ๐๐บ๐๐ ๐๐บ๐ ๐๐๐๐บ . ๐ช๐บ๐ ๐บ๐ ๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐ ๐๐๐บ๐ ๐ป๐บ๐๐๐๐บ๐ ๐บ๐๐บ-๐บ๐๐บ , ๐๐บ๐ ๐ป๐๐ ๐พ๐ ๐ผ๐บ๐๐ ๐บ๐๐ . ๐ ๐๐ ๐๐พ๐ ๐บ๐ ๐ ๐บ๐ฝ๐บ" . Ujar Nik dan terus melepaskan tangannya dari memegang lengan hoodie Humaira .
Humaira hanya mengangguk , kali ini tiada senyuman yang meniti di bibirnya . Dia pun kurang becakap , kepala nya seakan berdenyut kuat , tubuh nya lemah . Dia berjalan seperti sebuah roh yang terpisah dari jasadnya , air mata mulai bertakung di tubir matanya . Pandangannya mulai tidak stabil , hanya kabur , dia memandang lantai tempat dia berpijak seakan-seakan bergoyang . Nik hanya memandang pergerakan Humaira sambil berkerut dahi , dia pun melangkah mengikuti Humaira dari belakang .
'สแด Aสสแดส , แดแดษชสแดส แดแดแด แดแดแดแด . Tแดสแดษดษข แดแดแดแดแดแดษด sแดแดแดษดษขแดแด แดแดษชสแดส . Mแดษชสแดส ษดแดแด แดสแดส sแดแดสแดส , แดแดษชสแดส ษดแดแด แดแดแดสแดแด แดสแดษด แดสแดส สแดสแดแดสแดษด แด แดษดษขแดษด สแดษดแดแดส' . monolog hati Humaira , dia terus memegang kepalanya yang berdenyut . Tubuh nya seakan tidak berdaya lagi untuk meneruskan langkahnya . Nik lebih pantas berlari mendapatkan Humaira , "๐ง๐๐๐บ๐๐๐บ !" . Jerit Nik dan terus menyambut tubuh Humaira dari tersembam ke lantai . Akhirnya , tubuh Humaira di paut oleh Nik , Nik menggoyangkan tubuh Humaira sekuat mungkin . Wajah mulus Humaira menjadi tatapannya buat seketika , "๐ง๐๐๐บ๐๐๐บ ๐ป๐บ๐๐๐๐" . Cemas Nik apabila Humaira tidak memberi respon . Nik pun melihat keadaan sekeliling kalau-kalau ada orang yang melewati jalan itu . Namun semuanya hampa , Nik pun tanpa berfikir panjang lagi terus mendukung tubuh Humaira .
Humaira pun sedang berehat di bilik rawatan , keadaanya tidak la serius mana , dia cuma mengalami penat yang sangat berat . Makcik Zaitun juga ada bersama Humaira di dalam bilik tersebut . Makcik Zaitun memegang tangan Humaira , wajah Humaira yang sedang berehat di pandang lama . "๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐ , ๐๐บ๐ ๐บ๐ ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐ ๐๐๐บ๐ , ๐๐๐บ๐๐บ ๐๐บ๐๐ ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐บ ๐บ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐ . ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐ ๐๐บ๐ป๐บ๐ ๐๐บ๐ , ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ ๐๐พ๐๐๐๐บ ๐๐พ๐๐พ๐๐๐๐บ๐ ๐ฝ๐บ๐๐๐๐บ๐ฝ๐บ ๐ ๐ ๐ ๐บ๐ . ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐๐บ๐๐ ๐บ ๐ ๐บ๐๐บ ๐ป๐พ๐๐พ๐๐บ๐ , ๐๐บ๐๐ผ๐๐ ๐๐บ๐๐๐ ๐๐บ๐ ๐บ๐ ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐๐บ๐ ๐๐บ๐ ๐๐บ๐๐บ ๐บ๐๐บ๐ ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ . ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐ ๐๐พ๐๐บ ๐ป๐พ๐๐๐บ๐ป๐บ๐ ๐ฝ๐พ๐๐ ๐บ๐๐บ๐ ๐ฌ๐บ๐๐๐บ๐" . Sayu makcik Zaitun , air matanya mulai menitis di pipi tuanya . hati nya terlalu sedih mengenangkan nasib Humaira . Dia tidak sanggup melihat Humaira terus bersedih .
Selepas Nik menghantar Humaira ke bilik rawatan , dia pun terus kembali ke homestay nya untuk berehat dengan cukup . Wajah Humaira tidak pernah lekang dari mindanya , wajah yang polos , wajah yang tenang bila di pandang , gadis yang kaya dengan budi bahasa . Seorang gadis yang mampu menyimpan segala bebannya , gadis yang ada sifat lemah lembut . Hormat kepada orang lain , senyuman yang tidak pernah lekang dari bibirnya , namun pada saat dia menjumpai Humaira di lorong hospital , baru dia melihat tiada senyuman manis di bibir gadis itu . Setelah Nik selesai mengerjakan solat maghrib , dia pun merebahkan tubuh nya di atas katil empuk . Dia tersenyum apabila mengingat senyuman Humaira yang pernah terukir di bibirnya .