Hesti membanting tas yang dibawanya. Ia keliatan kesal. Gilang pun tak jauh berbeda. Wajahnya ditekuk dan sama sekali tidak enak untuk dlihat. Iyem yang melihat situasi seperti itu,buru- buru masuk ke kamar si kembar. Khawatir jika kedua anak itu kaget atau menangis.
"Kurang ajar si Fahira itu. Rupanya dia sengaja mengundang kita untuk pamer. Mau bilang kalau sekarang dia punya suami kaya raya, punya pengaruh besar. Pasti begitu pikirannya," gerutu Gilang.
"Ya, kamu juga sih mas. Kamu nggak becus, coba kalau kamu becus kerja, punya relasi banyak. Coba perusahaan kamu itu join juga sama pejabat- pejabat! Kamu harus lebih bisa memajukan perusahaan dong!" kata Hesti.
Sontak saja Gilang melotot geram, "Eh, kamu kalau ngomong yang bener! Kemaren siapa yang ngabis- ngabisin uang sampe ratusan juta cuma untuk barang-barang nggak guna?! Kamu harusnya yang sedikit mikir, katanya sarjana ekonomi, tapi ngatur keuangan aja nggak becus! Jangankan atur keuangan, akhlak kamu aja begitu!"