Setibanya di depan kantor Mas Andra, aku segera turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam bangunan tinggi dan juga luas itu.
Saat aku menginjak lantai dan masuk, hawa dingin dan sejuk langsung menyapa. Lantai dasar tampak sunyi, hanya ada beberapa karyawan saja yang kebetulan melintas, kemudian berlalu dan bergerak dengan sikap yang cukup sibuk.
Di depan lobby, aku melangkah dengan langkah perlahan, sedang mengamati bagaimana tempat ini terasa asing bagiku. Karena aku memang tak pernah datang ke kantor Mas Andra ini sebelumnya, sehingga wajah-wajah yang aku lihat ini tak satu pun aku kenali.
Aku merogoh tas untuk menghubungi Mas Andra, ingin memberitahu lelaki itu bahwa aku sudah ada di lantai dasar. Namun, saat aku baru saja mencari nama Mas Andra di buku kontak, tiba-tiba saja terdengar seruan seorang wanita yang memanggilku.
"Ada yang dibantu, Bu?"