"Maaf, putri. Aku tidak bermaksud menyalahkan putri. Aku benar-benar merasa khawatir," kata Pangeran Kenzi memeluk Zian dan tidak ingin melepaskannya.
Pangeran Kenzi tidak ingin membuat sang putri merasa bersedih ataupun menangis. Ia hanya berusaha untuk mengatakan apa yang ingin ia katakan kepada sang putri. Mengetahui sifat Zian yang begitu aktif dan ingin belajar bela diri membuat Pangeran Kenzi pun menolak melarangnya. Tapi hal itu membuat sang putri makin marah setelah apa yang dikatakan pangeran benar-benar melukai hatinya.
Pangeran Kenzi juga tidak sengaja mengatakan hal itu. Ia melihat sang putri pun membuat pangeran sampai-sampai mengatakan hal yang tidak seharusnya ia katakan.
Hal itu pangeran katakan bukan tanpa sebab. Tapi karena Putri Zian sudah pernah pingsan karena kelelahan. Maka dari itu pangeran tidak ingin mengalami hal yang kedua kalinya. Ia pun tetap menjaga putri seperti biasa.