Masih berdiri di depan sebuah apotek, Zalina maju–mundur untuk memasukinya. Dia berniat untuk membeli alat tes kehamilan sebelum menemui dokter kandungan. Tapi nyalinya mendadak ciut saat sudah berada di depan apotek yang tidak jauh dari kantornya.
Hal itu bukan dikarenakan dia tidak yakin dengan kehamilannya, tetapi dia takut jika orang lain tahu bahwa gadis yang membeli alat test kehamilan ini, belumlah menikah. Bagaimanapun juga, hamil di luar nikah tetaplah menjadi hal yang tabu di negara ini. Hal itu juga masih tabu di mata Zalina yang belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Langkahnya maju lagi. Dia yakin, petugas apotek tidak akan bertanya apa dirinya sudah menikah atau belum saat membeli alat test kehamilan tersebut. Jadi harusnya, tidak ada yang perlu dia takutkan. Tapi kemudian langkahnya mundur kembali. Tubuhnya yang gemetar dan wajahnya yang bingung pasti akan membuat orang lain curiga dan bisa menduga jika dia belum menikah.