Enam mangkuk mie pelakor baru saja diantarkan ke meja David dan Alexa, ditambah empat gelas es teh lagi kalau-kalau mereka kepedasan.
Sebenarnya mie pelakor ini tidak jauh beda dari mie goreng pada umumnya. Hanya ditambah sedikit kuah kaldu, tiga potong ceker ayam yang sudah direbus lama, sambal cabai rawit, dan saus serta kecap secukupnya. Sama sekali tidak ada bahan yang berbau pelakor.
Selain itu, semua orang tahu kalau Bu Tuti—selaku koki dan penjual makanan ini—bukan wanita yang suka merebut suami orang atau juga wanita simpanan.
Tapi, "Kenapa namanya mie pelakor, Bu?" tanya Alexa penasaran.
"Karena mie-nya pedes, Mbak, cocok banget dimakan pas pacar atau suaminya habis godain cewek. Hahahahahaha."
"Astaga." Alexa tersenyum, begitu juga dengan David.
Selepas Bu Tuti pergi, David langsung memberi aba-aba dengan menghitung dari satu sampai tiga sebagai tanda dimulainya pertandingan.