Maxime mengernyitkan dahinya. Manik mata Maxime mengikuti arah Saskia berlalu. Ada yang aneh dari wajah Saskia. Wanita itu seperti tidak mengenali Maxime.
Aku yakin aku tidak salah lihat. Itu Saskia. Apa ia tidak mengingatku? Apakah 20 bulan cukup untuk membuatnya melupakanku? Ataukah mungkin, ia berpura-pura tidak mengenaliku? Karena saat panggilan telepon terakhirku, aku menerima keputusannya agar aku menjauh darinya. Apa dia berpikir jika aku benar-benar berhenti menyukainya? Padahal ... apa yang aku lakukan hingga detik ini, untuk membuktikan padanya jika aku bukanlah pria yang tidak bertanggung jawab dan hobi mempermainkan hati wanita. Ah ya. Dia tidak tahu, kata Maxime dalam hati.
"Pak Maxime?" panggil Rey yang seketika membuyarkan lamunan Maxime.
"Ya?"
"Kita akan menemui manager resort untuk menyesuaikan jadwal syuting malam ini. Dan kembali ke Jakarta besok pagi. Apakah ada hal lain yang harus diurus hari ini?"