"lepaskan aku Rian, aku harus pergi, hubungan kita cukup sampai di sini saja."
Rian yang mendengar ucapan dari Sinta pun sontak terkejut.
"Tidak, aku tidak akan mengijinkan kamu pergi dari sini, kita masih bisa membicarakan ini dengan baik-baik Sinta, bukan berpisah."
"Apa kamu tega Rian, apakah kamu tega membunuh darah daging kamu sendiri hah, apakah kamu tega Rian, jika kamu masih ingin bersama aku kamu harus menerima anak ini, dia tidak bersalah."
Rian menggelengkan kepalanya.
"Kamu harus mengerti aku Sinta, masalah anak, kita masih bisa membuatnya dan masih bisa memilikinya sayang, untuk kehilangan satu anak saja bukan Maslah buat kita, kamu harus mengerti aku Sinta." Rian ingin menggapai tangan Sinta.
Namun Sinta malah melangkah mundur, ia tak percaya dengan apa yang di ucapakan oleh Rian.
"Kamu kejam Rian, apa salah anak ini, jika memang kamu tidak bisa menerimanya, ijinkan aku pergi!" Sinta menatap Rian dengan tatapan berkaca-kaca.