Ana tersenyum senang sambil melihat Adamma yang merasa canggung berada di dekatnya. Lalu dia pun membuka pembicaraan yang begitu serius mengenai pelaku pembunuhan berantai, sambil mengucapkan kata selamat kepada Adamma yang telah berhasil menangkapnya.
"Selamat ya, akhirnya kerja kerasmu terbayarkan sudah dengan tertangkapnya mereka," ucap Ana sambil tersenyum menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Adamma.
Adamma membalasnya dan mereka bersalaman, dengan senyuman yang terpaksa untuk menunjukkan bahwa dirinya juga senang.
"Terima kasih, aku juga senang akhirnya pelakunya dapat tertangkap juga," jawab Adamma sambil menunduk kepalanya tak berani melihat Ana.
"Kamu kenapa? Kok sepertinya tidak bahagia, bukannya seharusnya sekarang kamu itu sangat bahagia ya. Bagaimana tidak pelaku yang..." perkataannya langsung dipotong oleh Adamma.