Download App
27.58% Hikikimori Knight / Chapter 8: 08. Kompromi

Chapter 8: 08. Kompromi

"Yami, jangan kendor! Misi ini masih panjang, kalau lu ambruk di sini kita gak bakal bisa selesai!" Amuk B4C0T.

"Santai bos, percaya ama gue!" Kataku yakin.

Amukan para monster dengan susah payah kuredam, di sisi lain, para anggota grup terus menghujani mereka dengan serangan. Sakura tanpa henti terus merapal mantra penyembuh kepadaku, cukup untuk membuat bar darahku jauh dari kata sekarat.

Yah, kami menjalankan misi leveling malam ini. Misi ini memang biasanya memakan waktu cukup panjang, sehingga kami melakukan persiapan sebaik mungkin. Tentu, riset mendalam om B4C0T turut berperan besar dalam kelancaran kami menjalankan misi.

Pertarungan dengan monster-monster disini memang intens, tidak seketat Raid Guild memang, tapi cukup menguras tenaga. Gerombolan para monster yang harus ku tahan memang tidak seberapa kuat, tapi jumlah dan ganasnya serangan mereka membuat setiap kesalahan yang kubuat, bisa berujung dengan robohnya karakterku. Dan bila pertahanan utama tim ambruk, anggota yang lain akan menjadi bulan-bulanan.

"Yami, gila lu makin jago aja NB*nya! Bisa nih kalau gini!" Seru Kiba girang. (*NB/TB : Tahan Badan, saat karakter tipe pertahanan menahan serangan monster, memberi yang lain kesempatan menyerang.)

Yah, no life kayak aku sih udah pasti jago, kerjaanku cuman main game.

Sepuluh menit berlalu, kawanan monster itupun ambruk. Sepertinya bukan cuma aku yang berkembang, serangan area Knievel, serangan menyelinap Kiba, dan hantaman pedang raksasa om B4C0T meningkat pesat. Biji-biji ini serius leveling rupanya. Yah, di game ini memang barang dan perlengkapan karakter, juga kemampuan yang telah di buka memang berpengaruh besar, istilahnya Pay to Win. Tapi bukan berarti skill individu tidak memiliki peran sama sekali. Timing, akurasi, taktik dan strategi, refleks semuanya masih berperan penting di sini. Pemain yang telah menjadi legenda bukan hanya memiliki modal, namun kemampuan untuk memaksimalkan itu. Secara teori, pemain dengan level lebih rendah, namun kemampuan tinggi, bisa mengalahkan pemain dengan level lebih tinggi.

Tapi, mesti berat di akui, kemampuan Sakura tidak berkembang secara pesat di banding yang lain. Tentu, jam terbangnya lebih sedikit di banding kami, dan mungkin, tanpa bermaksud diskriminasi, pria lebih unggul daripada wanita di video game, tapi kalau begini…

"Sakura, lu bisa lebih efisien gak sih make mantranya? Seharusnya lu bisa cover darah kita semua, tapi sekarang lu cuma bisa cover Yami, itupun ampun-ampunan." Kata B4C0T kesal.

"Maaf…" Jawab Sakura.

"Gue tahu lu sibuk, tapi semua juga. Lagian ini juga saran lu, bisa gak lu serius dikit? Misi lainnya bakal lebih berat dari ini!" Sambung B4C0T.

"Sudah sudah, Sakura, jangan di pikirin ya kata-katanya om bacot. Kita tahu kok Sakura udah usaha maksimal." Bela Knievel.

"Iya, om bacot lagi sensi kayaknya hari ini. Santai om, kelon dulu sama istri kalau masih emosi." Sambung Kiba.

Bukannya aku tidak mau membela Sakura, tapi dalam hal ini om bacot benar. Di misi yang lebih intens, ketimpangan kemampuan Sakura akan menyulitkan. Dalam hal ini, cuma ada satu pilihan buat nutupin itu.

"Oke, udahan dulu tengkarnya. Kita selesaiin misi ini dulu, oke?" Kataku menengahi.

"Hah, ya udahlah, kita lanjut lagi…" Kata B4C0T mengalah.

Untungnya, kerjasama kita tetap solid setelah kejadian tadi. Semua menjalankan misi dengan serius, penuh semangat. Memang ada yang berbeda dengan sifat Sakura setelah itu, dia jadi lebih pendiam, kuharap dia tidak memasukan kritikan B4C0T ke hati.

"Oke, untungnya entah gimana kita bisa nyelesaiin misi ini. Besok kita mulai leveling lagi, sekarang istirahat dulu. Sakura, omongan gue lu pikirin baik-baik ya. Misi kedepan bakal lebih sulit, gue harap lu bisa nyesuaian, ok?" Kata B4C0T setelah kami menyelesaikan misi itu.

"Ya udah, gue duluan ya, bye semua!" Kata Knievel seraya keluar dari game.

"Gue juga wkwkwkwk,bye." Susul Kiba.

"Kur, lu mau ngapain nih sekarang?" Tanyaku.

"Aku juga log out dulu kayaknya Yam, duluan ya…" Kata Sakura.

"Ok, sampai besok ya, dah."

"Dah."

[Sakura41 keluar dari game]

"Ok, gue juga cabut kayaknya…"  Kata B4C0T.

"Tunggu dulu om, " Cegahku, "Ada yang mau gue omongin…"

"Masalah Sakura?"

"Yep."

"Ok, kita ngomong di Warung Kucing di Kota Lama aja, soalnya kayaknya obrolan kita bakal panjang." Balasnya.

"Loh ngapain, ngomong di sini aja kan bisa?"

"Biar berasa kopi darat wkwkwkwk."

"Kopi darat di dalam game ya."

~ ~ ~

"Jadi?" Tanya B4C0T.

"Biarpun agak kejam, gue setuju sama lu. Sakura mungkin bakal nyusahin kita di misi kedepannya kalau gini terus."

"Emang, makanya gue ingetin."

"Tapi susah juga, lu ngga mau nambah anggota kan? Terus, gak mungkin juga kita ngeluarin Sakura."

"Gak, nambah anggota bakal ngebagi exp yang kita dapat lebih banyak lagi, jumlah segini udah pas. Dan jangan salah, gue tega kok ngeluarin dia. Kita emang udah akrab dan udah lama sama-sama, jujur gue gak mau. Tapi kalau harus, gue gak akan ragu."

"Ya, kalau lu sih gue yakin bakal tega wkwkwkwk. Jadi gimana? Ada solusi biar Sakura tetap di grup?"

"Kalau kita ngurangin intensitas leveling kita, mungkin bisa. Tapi kita gak akan naik level sebanyak seharusnya, padahal ini kesempatan bagus, semua juga lagi semangat-semangatnya."

"Iya, gue setuju. Tapi gue kepikiran sih caranya…"

"Caranya?"

"Kalau Priest di grup kurang paten, Knight-nya harus keras. Kalau gue bisa jadi cukup keras, bakal bisa nutupin kurangnya Sakura kan?" Saranku.

B4C0T terlihat berpikir sejenak, "Ok, cara lu emang bisa berhasil sih. Tapi lu tahu kan, apa artinya?"

"Yep, gue harus login terus-terusan dan leveling, farming, upgrade karakter habis-habisan. Jadwal sekarang aja udah gila banget, pastinya bakal lebih chaos sih kalau gue ngejar ini."

"Lu yakin, lu gak bakal punya "Hidup" lagi kalau lu gini."

Ku hela nafas sejenak, "Om, ada yang gue mau omongin. Tapi gue rasa lu udah tahu."

"Soal lu itu 'No Life'?"

"Yoi wkwkwkwk."

Om B4C0T hening sejenak, kemudian berkata,"Jangan nge-Judge diri lu sendiri terlalu keras. Kita gak tahu gimana hidup seseorang, beban ringan buat lu bisa jadi beban berat buat yang lain, gitu juga sebaliknya. Gue gak tahu lu udah ngalamin apa aja, jadi gue gak bisa komen banyak, tapi gue mau bilang, gue juga pernah jatuh dan terpuruk. Jadi gue paham perasaan lu."

Emang orang tua pemikirannya beda ya?

"Yah, itu juga sih om. Tapi maksud gue, karna gue 'No Life', gue jadi punya banyak waktu buat naikin ini karakter."

"Oh wkwkwk, kirain mau curhat."

"OK, itu aja yang lu mau obrolin?" Sambung B4C0T.

"Iya, buat sekarang segini aja om."

"Ok deh, kalau gitu gua cabut dulu. Jangan terlalu keras ama diri lu sendiri ya, istirahat yang cukup!"

"Siap bos!"

[B4C0T keluar dari game]

Ok, banyak yang harus dilakukan sekarang!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C8
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login