Chapter 161: Nomor 0001

Alunan musik jazz pun terus terdengar hingga ke luar. Karena Dody memang dengan sengaja membuka kaca kamarnya. Dan membiarkan angin malam masuk ke dalam kamarnya sendiri.

"Sepertinya tanpa ac lebih segar ya." Gumamnya sambil mematikan alat pendingin yang ada di kamar tersebut.

Dody bangkit berdiri dari tempat tidur itu dan berjalan mendekati jendela yang kacanya yang sudah terbuka dari tadi.

Ia memandang jauh ke seberang. Di seberang sana ada juga sebuah hotel yang tingginya melebihi hotel yang ia tempati saat ini.

"Wow, hotel itu tingginya melebih tempat ini!" seru Dody sambil berdecak kagum.

Lalu ia mengamati nama hotel tersebut.

"Nama hotel itu Cakra Langit." Gumam Dody sambil memperhatikan lagi nama hotel tersebut.

Kemudian katanya lagi, "Si pemilik hotel ini sungguh tahu diri. Dia dapat bermegah dengan namanya. Aku yakin, orang ini lebih kaya dari si keparat tua itu."

Setelah berkata demikian ia mencek lokasi hotel tersebut di ponselnya.