Di bawah bimbingan Violet Statis, Johny Afrian berjalan melalui halaman kelima dan datang ke Paviliun Apple Mountain.
Paviliun dibangun di sebelah tebing, hampir setengahnya menggantung, dengan air sungai yang bergelombang di kakinya, anginnya sangat kencang, dan airnya sangat mendesak, memberi orang perasaan berada di langit tinggi dan awan.
Pada saat ini, di paviliun lebih dari sepuluh meter persegi, duduk seorang pria paruh baya putih dan murni, seperti biasa dengan pakaian putih dan topi hitam, memberi orang perasaan feminin.
Dia sedang duduk di bangku batu dengan kecapi di depannya.
Di kedua sisi paviliun, masih ada beberapa pria dan wanita dalam bahasa Indonesia, berdiri dengan hormat dan hormat, baik penjaga atau kroni.
Pada saat yang sama, Johny Afrian menemukan bahwa ada banyak aura kuat di kegelapan taman belakang, jelas ada banyak penjaga gelap.