Kami kembali ke hotel dan terkejut karena bertemu dengan Samudra yang sudah menjadi seorang lelaki yang gagah serta tampan. Dia pun sama saja terkejutnya melihatku ada di sini.
"Bang Samudra !" Raisa senang ketika melihat kakaknya datang.
"Raisa, loh Ana kok ada disini juga ?" tanyanya heran.
"Iya bang, mba Ana mau masuk jurusan Tabib !" jawab Raisa, Samudra terdiam dan menatapku.
"Iya, aku kuliah lagi Samudra! sudah lama tak bertemu !" kataku sambil tersenyum.
"Oh, eh iya! bagaimana ujiannya !" tanyanya agak gugup.
"Abang ini gimana, sekarang kan hanya registrasi doang! besok baru ujiannya !" jawab Raisa.
"Benar juga !" dia tersenyum malu. Raisa pamitan untuk masuk duluan, kami mengangguk.
"Kamu sudah tahu ?" tanyaku setelah Raisa pergi, Samudra tertegun.
"Ya, beritanya cepat menyebar! aku dengar kementrian sihir sedang menyelidiki kebenarannya !" jawabnya menghela nafas.