Malamnya aku diajak papa dan mama ke rumah teman papa, aku dibelikan gaun cantik oleh papa dan mama. Gaun itu cocok dengan aku terlihat cantik dan anggun puji mereka dan aku berterima kasih kepada kedua orang tuaku.
Rumahnya lebih besar dari rumah oma mirip kastil jaman dahulu, kata papa sih karena ia seorang keturunan bangsawan Inggris dan rumah itu sudah ada 100 tahun lalu.
Ketika datang kami dibukakan pintu oleh seorang lelaki dan untuk masuk teras rumah harus naik tangga sebanyak lima belas anak tangga lebih banyak dari tangga rumahku yang hanya 8 buah, pintunya tak jauh berbeda dengan rumah ku tapi ketika memasuki rumah ada ballroom luas seperti di istana kerajaan dengan berbagai ornamen lukisan di plafom atas dan banyak lampu kristal diatasnya. Semua terasa seperti pesta dangsa para bangsawan, tapi ini natal karena ada pohon natal besar di pojokan dengan berbagai banyak kado.
Ada juga banyak meja bulat lengkap dengan kursinya untuk para tamu, dan banyak anak-anak bercanda serta berlarian kesana kemari. Tak lama aku diperkenalkan papa kepada tuan rumah, seorang lelaki gagah dan tampan dengan seorang istri yang cantik.
"Oh jadi ini Ana? cantik sekali, sekolah di St Queen Merry ?" tanya wanita cantik istrinya.
"Iya , tante !" aku membungkuk hormat.
"Oh, aku punya keponakan yang bersekolah di sana juga loh !" perempuan itu tersenyum.
"Siapa ?" tanyaku, tiba-tiba perempuan itu memanggil seseorang dan ada pemuda mendekatinya, aku terkejut bukan main itu Daniel.
"Ana, kenalkan ini keponakan tante, Daniel !" Tante Meghan memperkenalkan Daniel kepadaku.
"Bibi, aku sudah kenal dengan Ana !" jawab Daniel ketika melihatku.
"Oh benarkah? wah, bagus itu !" ujar tante Meghan sambil tersenyum, setelah itu Daniel bersalaman dengan mama dan papaku, dan Daniel meminta izin untuk mengajakku berkeliling dan kedua orang tuaku tak keberatan.
---------------
"Apa mereka Muggle ?" tanyaku kepada Daniel yang berjalan di sampingku. Dia mengangguk.
"Tapi putra dan putrinya tidak ada yang menjadi penyihir !" jawab Daniel.
"Pantas, kamu biasa saja terhadap kami para munggle !" kataku, dia hanya tersenyum.
"Kamu tahu? cinta itu tidak bisa di paksakan harus kepada sesama penyihir! bibiku pun meyakininya, makanya ia melepas semua yang ada di dalam dirinya demi fokus menjadi istri dan ibu tanpa ada yang tahu dia siapa! keluargaku menerima perbedaan itu, walau baru bibi yang pertama !" jelas Daniel.
"Aku setuju sih !" jawabku.
"Aku suka bibi Meghan dia baik! di dunia luar, aku menemukan banyak hal baru !" ujarnya.
Rumah itu milik kedua orang tua suami dari bibi Meghan, namanya Jeremy Anderson seorang bangsawan sekaligus pengusaha kaya yang diwariskan kepadanya. Kami pun tiba di halaman belakang sangat indah walau tertutup salju putih. Untungnya malam ini cerah sekali. Bintang dan bulan sabit terlihat jelas, udara memang dingin tapi tidak begitu ekstrem. Bisa disebut cukup hangat, bahkan ketika berbicara ada asap mucul dari bibir kami.
Daniel banyak bercerita tentang paman dan bibinya itu, ketika asyik mengobrol aku melihat sesuatu yang aneh di dekat patung taman.
"Daniel, anu ... apa kamu melihat sesuatu yang aneh ?" tanyaku sedikit berbisik, Daniel tertegun.
"Dimana ?" tanyanya, aku pun menunjuk kesebuah patung dan menjelaskan melihat seperti sebuah bayangan hitam.
"Ah, mungkin salah lihat !" ucapku.
"Begitu, ya? berarti benar !" ujar Daniel yang sekarang serius.
"Apa maksudmu Daniel ?" tanyaku heran.
"Beberapa waktu lalu bibi merasa ada sesuatu yang mengawasinya tapi entah siapa itu !" jelas Daniel aku tertegun. Tiba-tiba sosok itu muncul lagi !
"Daniel itu !" teriakku, Daniel menoleh dan melihat yang ku tunjuk dan kali ini sosok itu benar-benar menampakan diri. Daniel hendak mengejar, tapi ku pegang lengannya.
"Daniel aku merasakan sihir timur! berhati-hati lah sangat berbahaya !" kataku khawatir, dia menatapku.
"Jangan khawatir !" jawabnya tersenyum, aku sudah mendengar tentang levelnya sudah tinggi yaitu level 5 lebih tinggi dari Mark yang ku tahu.
Daniel sudah tiba dimana mahluk bayangan itu berada, aku tertegun cepat sekali. Aku menyusulnya tapi ... gaunku ? ah sudahlah ... Ketika mendekat aku terkejut kembali melihat sesosok monster yang kulihat tempo hari, tapi dengan wujud yang berbeda tentu saja. Monster itu menyerang Daniel dengan bertubi-tubi, dengan bola api kemudian dengan tangannya yang berubah menjadi pisau siap membunuh kapan pun, tapi Daniel sangat hebat kekuatan elemen angin dan api bersatu padu menjadi gabungan yang menakjubkan.
Mahluk itu cukup kuat juga rupanya, tiba-tiba mahluk itu melihatku dan sepertinya mengincarku yang terlihat lemah karena aku wanita.
"Awas Ana !" teriaknya, aku mengangguk dan ku keluarkan elemen air yang kuubah menjadi butiran es.dan menyerang mahluk itu, dia terkejut tak menyangka kalau aku punya kekuatan.
Tiba-tiba dia menghilang, mungkin takut atau tersudut oleh kami berdua. Daniel marah tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya aku memutuskan menceritakan tentang kejadian di rumah sakit.
"Sudah kuduga !" ucapnya yang membuatku tertegun.
"Apa maksudmu, Daniel ?" tanyaku.
"Ayah mensinyalir ada kelompok sekte sihir hitam yang merajalela !" jelas Daniel.
"Tapi Daniel mereka bukan manusia !" kataku.
"Memang benar tapi sudah bersekutu dengan iblis ! ada seseorang penyihir dari timur ingin menguasai dunia sihir dan dunia manusia !" jawab Daniel membuatku terkejut.
"Sebenarnya dulu pernah dilakukan, tapi gagal! nenekmu dan kakeku dan lainnya berhasil menggagalkan hal itu! tapi sayang ada sebagian penyihir meragukan itu baik di kementrian sihir atau di antara penyihir tradisional !" jelas Daniel.
"Apa yang mereka incar ?" tanyaku.
"Kekuatan sihir terutama muggle muda karena mereka masih murni dan mempunyai kekuatan khusus !" jawab Daniel aku terdiam. "Oh iya satu lagi balas dendam kepada keturunan yang dahulu menyerang mereka !" aku menatap Daniel.
"Dulu aku hampir terenggut nyawa karena di culik waktu aku kecil! tapi untung bisa di selamatkan !" Daniel terdiam.
"Aku juga !" jawabku, Daniel menatapku dan aku ceritakan kejadian ketika waktu masih kecil.
"Mulai saat ini kita harus hati-hati !"ucap Daniel, aku mengangguk. Kami kembali dan pesta Natal berlangsung meriah walau aku dan Daniel merasa ini baru awal serangan mereka.
----------------
Natal telah usai, sebentar lagi tahun baru. Aku diajak Daniel berkunjung kerumahnya pada awalnya kedua orang tuaku keberatan tap akhirnya setuju setelah di jamin oleh tante Meghan karena ia pun hendak merayakan di rumah keluarga Daniel dan ini sebenarnya yang pertama kali sejak menikah dengan suaminya. Rupanya Daniel menceritakan semua kejadian itu kepada bibinya itu.
Kami menggunakan kereta dari London ke tempat keluarga Daniel, putra dari tante Meghan ada dua dan masih kecil satu laki-laki bernama Alex berumur 10 tahun yang satu perempuan bernama Kelly berusia 5 tahun. Sebelum pergi aku diam-diam membuat mantra peiidung buat mama dan adikku yang ada di dalam kandungan, Mantra itu diminta oma dalam mimpi waktu lalu.
Akhirnya kami tiba di kediaman keluarga Daniel dan sudah ku duga rumahnya besar dan mewah cocok sebagai salah satu pejabat di Kementrian sihir dan menjadi salah satu dari 10 klan sihir terkenal serta hebat di antara para penyihir.
Aku bertemu dengan kedua orang tua Daniel, ayahnya bernama Jack Marshal istrinya bernama Anjelica. Tuan Jack berkumis tipis bertubuh tegap sedang istrinya cantik dan anggun.
"Mom, Dad kenalkan ini Karennina, panggilannya Ana! dia cucu Christina !" Daniel memperkenalkanku kepada ke dua orang tuanya. Mereka terkejut mendengarnya termasuk tante Meghan sendiri...
Bersambung ....