"Kau tidak tahu betapa aku sangat mengkhawatirkan dan merindukanmu. Sejak kau pergi, setiap malam aku merindukanmu. Seandainya tidak mengandung anakmu, aku tidak akan pernah mau lagi menghubungimu. Ini semua permintaan anakmu, Tommy. Tapi dari sekian ratus pesan yang kukirim, tidak ada satupun pesan yang kau balas. Seandainya anak ini bukan hasil buah cinta denganmu, aku tidak akan memberitahukannya padamu dan tanpa kau suruhpun aku akan menggugurkannya. Tapi karena ini adalah anak dari pria yang kucintai, aku rela mempertahankannya. Karena meskipun aku tak bisa mendapatkanmu, setidaknya aku punya bayi ini sebagai pengganti dirimu."
Hati Tommy tergerak. Ia paling tidak suka mendengar wanita menangis, apalagi wanita itu menangis karenanya. "Maafkan aku." Suara Tommy mulai pelan, "Aku terlalu sibuk dengan pekerjaan kalau. Sementara sisa waktuku kuhabiskan bersama istri dan anak-anakku."
Amin. Semoga saja tidak ada lagi pengacau ya, Tom. Heheh