Chapter 94: Cinta yang tersimpan

"Sampai jam dua pagi bi dan pekerjaan belum selesai, akhirnya siang tadi baru selesai" kata Syifa.

"Harusnya nak Syifa jaga kesehatan, pekerjaan nak Syifa banyak, apa jadinya jika nak Syifa sakit, pekerjaan bisa berantakan!" kata Bi jum

"Nak Syifa buat kopi dua cangkir untuk siapa?" Tanya bi jum

"Untuk saya dan Sabda bi!" Jawab Syifa sambil membwa dua cangkir kopi.

"Memangnya Nak Sabda ada dimana?" tanya Bi Jum

"Itu ada di luar!" jawab Syifa.

"Kok tidak disuruh masuk saja?" tanya Bi Jum.

"Dia tidak mau bi?" jawab Syifa.

"Ini kopinya!" kata Syifa sambil mengulurkan secangkir kopi kepada Sabda.

"Ya, terima kasih" kata Sabda dengan tangan menerima uluran kopi dari tangan Syifa.

"Nak Sabda kenapa tidak masuk saja, malah duduk di luar?" Tanya bi jum.

"Di sini saja bi, siang ini udara di luar terasa lebih segar!" jawab Sabda.

"Besok Nak Sabda dan Nak Syifa jadi pergi ke Korea?" tanya Bi Jum.

"Jadi bi, surat-suratnya sudah beres tinggal berangkat." Jawab Sabda.