"Vladimir, jelaskan padaku apa yang kamu tahu tentang tujuan mamaku ingin membunuh mantan Perdana Mentri." Alisha ingin menyingkirkan pikiran tentang Eric, karena itu, Alisha memilih membicarakan hal lain.
Adrian tampak tidak fokus dengan pertanyaan Alisha. Pandangan matanya fokus ke satu titik. Membuat Alisha gemas dan menjulurkan kedua tangannya ke wajah Adrian.
"Apa fokusmu sedang pada hal lain?" Alisha tersenyum dan memandang mata hazel Adrian, satu-satunya yang tidak diubah dari penyamarannya sebagai Vladimir.
"Menarik." Adrian tersenyum kemudian mendorong Alisha agar merebahkan diri.
Baru saja Adrian hendak mencium bibir Alisha, suara 'bip' di jam tangan Adrian menginterupsi. Mau tidak mau, fokus Adrian teralihkan.
Dari alat komunikasinya, Alisha pun bisa mendengar, bahwa Astried berhasil kabur dari penjagaan. Nyawa mantan Perdana Mentri masih dalam bahaya.
— New chapter is coming soon — Write a review