Sandra mendorong pintu kayu yang ada di depannya. Berniat masuk ke dalam rumahnya selepas semua usia dan waktu untuk beristirahat.datang menyapa. Sore hari tiba, Sandra cukup puas berbincang dengan Garry pasal banyak hal. Ini itu, pergi ke sana dan ke sini dengan topik obrolan yang tak menentu. Terhibur? Sedikit! Setidaknya Sandra punya teman untuk mencurahkan segala perasaan yang di dalam dirinya sekarang ini. Ia bisa sedikit bernapas lega selepas semua yang terjadi. Sayapnya hilang, gadis itu tak lagi punya harapan dan tujuan yang tegas di masa depan.
Gadis itu mendesah dengan kasar. Ia kembali menutup pintunya rapat-rapat dan menyalakan lampunya. Alangkah terkejutnya gadis itu kala melihat pria yang sudah berbaring di atas sofa sudut ruangan, ia mengangkat kakinya dan diletakkan di atas pinggiran sofa empuk milik Sandra. Bahkan, pria itu sudah melepaskan jas mahal yang biasa ia kenakana kalau datang ke kantor atau pergi menemui seseorang.