Gita tidak bergerak untuk waktu yang lama, pandangannya mengejar bayangan mobilnya, dia tahu bahwa dia sudah dikelilingi oleh bunga, dan kursi disampingnya bukan lagi miliknya.
Tidak ada tempat untuknya di sampingnya.
Gita merasa sangat sakit, dan mata putihnya perlahan memerah.
Heri sedang mengemudi, tetapi dia memandang gadis di belakangnya dengan tenang melalui kaca spion. Tidak ada kekurangan wanita di sekitarnya. Dia bisa melihat sorot mata para wanita yang mengaguminya.
Jadi, mengapa dia melihat dirinya sendiri dengan tatapan seperti itu? Penuh cinta yang tidak bisa disembunyikan. Ketika sosoknya menghilang, Heri menarik pandangannya, dan tenggorokan pria yang terangkat itu digulung ke atas dan ke bawah dua kali.