"Berikan aku satu kamar di sini, lagi pula aku bukan orang asing, aku ini anak mu, anak mu!" ucap Berli dengan penekanan pada kata 'anak mu' sambil menepuk dadanya.
"Bukankah kita sudah sepakat? Kamu sudah menerima uang, sebuah rumah dan bersekolah disekolah ternama yang sayangnya kamu terlalu malas untuk melanjutkan sekolah," Alex kembali menghela nafas, dia meletakan cangkir itu diatas nakas, jaraknya duduk dengan kasur Berli tidak jauh, dia cukup kecewa setelah mendengar Berli harus dikeluarkan dari sekolah karena anak itu tidak pernah masuk sekolah.
"jadi apa alasan mu datang kesini? Apa uang yang ku berikan kurang?"
Berli menundukkan wajahnya, dia memainkan jemarinya "seorang pencuri masuk kedalam rumah, semua uangku diambil dan aku tidak berani masuk ke rumah, jadi... "
"Jadi kamu ke sini untuk meminta uang lagi?"
Berli menggeleng, dia masih tidak ingin mengangkat kepalanya