"Sialan, pembunuh itu! Klan darah itu! Suatu hari nanti aku akan membunuhnya!
Setelah mendengarkan apa yang dikatakan Erza, Wika pun terlihat marah.
"Oke, persiapkan saja kekuatanmu dan rawat Semarang ini dengan baik."
"Tapi untuk ini." Ucap Wika yang berekspresi dengan canggung saat ini. Dia bahkan ragu dengan kekuatannya sendiri. Bisa saja nanti dia bisa mati dengan mudah sebelum melawan lawannya.
"Ngomong-ngomong Erza, Ferina terus menanyakan kabarmu akhir-akhir ini. Setelah tahu jika kamu mengalami kecelakaan, dia bahkan pergi kesana untuk mencarimu secara langsung. Apa kau tahu itu?"