Dengan keempat tembakan yang ditujukan kepadanya berturut-turut, keduanya pun akhirnya berlari ke arah bungker yang berada di dekat mereka.
"Sial! Jika kemampuan menembaknya lebih akurat sedikit saja, nyawa kita bisa hilang." Ucap Mark yang juga berteriak.
"Kemampuan menembak mereka mungkin tidak seakurat kau Mark." Ucap Erza sambil tersenyum tipis. Dia bahkan mengetahuinya dari apa yang dilakukan Mark barusan. Jika dia tidak memiliki kemampuan sedikitpun, tidak mungkin baginya untuk bisa menjadi pengawal khusus.
"Dari mana anda tahu? Saya bahkan belum pernah menyentuh pistol lagi selama lebih dari sepuluh tahun. Saya mungkin sudah tidak bisa menggunakannya lagi sekarang."
"Erza, tapi menurutmu apa mereka akan tetap disini dan datang lagi? Bagaimana jika kita menginap di sini saja? Atau apa aku harus menelepon polisi?" ucap Mark yang mengatakan hal lain lagi.