"tidak, justru aku berniat untuk mencari putraku tadi," jawab Violet, sambil memicingkan sudut matanya menatap Carlo.
***
sadar akan keadaan yang sudah semakin canggung, Violet mengambil pergerakan untuk membawa Kevyan yang ada di gendongan Anya untuk beralih ke dirinya, Anya pun menyerahkan Kevyan dengan begitu hati-hati, ia takut bayi kecil itu terganggu dan tak nyaman, Anya memang seperti itu, mencemaskan hal kecil, tetapi sangat sensitif untuk dirinya.
"baiklah, terima kasih karena telah menjaga Putraku, nikmati waktu kalian," ujar Violet kemudian melangkah maju dan berjalan meninggalkan Anya dan Carlo yang masih membeku ditempat.
"Pangeran, apa semua berakhir sampai disini?" bisik Anya pelan namun masih dapat tertangkap oleh indera pendengaran pria di sebelahnya.
memejamkan mata, Carlo mendesah pelan sebelum pada akhirnya membalikkan badan dan bersuara agar Violet menghentikan langkahnya.
"berhenti sebentar, ada yang harus kita berdua Bicarakan lebih dulu, Ratu Violet," ucap Carlo dengan suara lantangnya, ia cukup memberi kesan tegas sehingga mau tak mau orang yang dimaksudkan terpaksa menarik langkah dan berhenti di tempat.
"Kita harus membicarakan suatu hal sebelum aku harus mengundurkan diri, dengan begitu mohon luangkan waktu untuk ini." Carlo mendatangi Violet, membiarkan wanita itu dapat menatap wajahnya dengan ekspresi bingung. Carlo juga tau, bahwa Violet pasti tidak heran, Violet pasti sudah menduga bahwa adanya Carlo di depan kamarnya bukankah suatu kebetulan, pasti ada sesuatu yang akan segera wanita itu tau alasannya.
"silahkan saja," sahut Violet.
"tidak disini, ikutlah dengan ku."
"kurasa jika tidak terlalu penting bisa kau katakan disini saja, Pangeran," tekan Violet dengan nada mengintimidasi.
jauh diluar perkiraan, Carlo mengira ia akan terlampau gugup dan mengkhawatirkan mimik wajahnya dihadapan Violet ketika berbicara, tetapi seolah hal itu seperti tidak perlu untuk dipikirkan, kenyataannya ia justru tersulut sedikit emosi akibat tersinggung akan intonasi suara Violet. ia cukup risih mengenai hal itu.
lantas, apa yang harus ia katakan pada Violet, jika dikatakan bahwa pembicaraan ini penting, maka akan terdengar konyol karena yang akan di bahas hanya sekedar lukisan belaka, tetapi jika dikatakan tidak penting juga semakin membingungkan, pasalnya ini akan sangat mempengaruhi baik atau tidaknya kerja sama antara Ettheria dan Theovelt kedepannya.
"ini menjurus ke dalam permasalahan politik, aku harap kau mengerti dan memahami nya, ikuti aku dan kita bicarakan semua dengan jelas sampai akhir," jelas Carlo.
"oh."
Violet membulatkan bentuk bibirnya seolah baru saja menangkap makna tersirat dari penjelasan Carlo, tetapi masih dengan air muka tidak serius, Violet justru terlihat menyepelekannya walau tidak dalam bentuk suara, gestur tubuh wanita itu menjelaskan semuanya.