Alwi sedang berbicara tapi Febi malah terus memperhatikan sosok yang akhirnya hilang di balik pintu yang telah tertutup itu sambil berpikir apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Ian? Apa motivasi pria itu tidak menegurnya sama sekali? Kenapa Ian hanya melewati Febi?
“Feb…” ucap Alwi sambil menatap Febi seakan menunggu responnya.
“E?” jawab Febi seakan baru tersadar dari lamunannya.
“Aku ke atas dulu…” ucap Alwi seakan mengulang kalimat yang sudah pernah diucapkannya.
“Oh…Iya…iya kak” Febi seakan tidak fokus memperhatikan Alwi yang disukainya itu tapi malah memikirkan sikap Ian barusan. Apa motivasi Ian sebenarnya? Kenapa pria yang punya tatapan dingin, orang yang mampu berbuat jahat dengan strategi, orang yang tega menjatuhkan orang lain, tapi orang yang sama itu justru menolongnya? Apakah peristiwa tadi malam itu hanya kebetulan? Masih banyak pertanyaan dalam diri Febi yang belum terjawab.