Download App
38.23% Douluo Dalu 2 : Reincarnation [Indonesia] / Chapter 36: [] Kebenaran []

Chapter 36: [] Kebenaran []

"Ren, Apakah kau akan kembali kesini lagi?" Ucap Qiu'er dengan nada sedih.

Saat ini sudah malam, Qiu'er mengira bahwa Tian Ren akan pergi untuk pulang. Lagipula tidak ada alasan Tian Ren berlama disini.

Tapi itu membuatnya sedih, Tian Ren adalah orang pertama yang membuatnya bisa merasa bahagia.

"Hmm, Bagaimana menurutmu?" Ucap Tian Ren yang ingin meminta pendapat Qiu'er.

Tian Ren juga tidak memiliki kegiatan yang membuatnya harus pergi, jadi mungkin dia akan mendengarkan pendapat Qiu'er.

"Aku ingin Ren lebih lama disini" Ucap Qiu'er sambil menundukkan kepalanya karena rasa malu dicampur Sedih.

"Jika begitu apakah aku boleh tinggal disini?"Tanya Tian Ren.

Lagipula lebih nyaman tinggal disini apalagi ada seseorang yang menemaninya. Dan orang itu juga adalah orang yang membuat Tian Ren nyaman.

"Apakah itu benar? Tentu saja Ren Boleh" Ucap Qiu'er yang sangat senang mendengar itu.

"Apakah Kau yakin? Disini hanya ada aku dan kau saja Loh, Qiu'er" Ucap Tian Ren yang membuat Qiu'er malu.

"Jika itu Ren aku tidak mempermasalahkannya, lagipula Ren bisa dipercaya" Ucap Qiu'er malu malu, dan perlahan melihat kearah wajah Tian Ren.

"Baiklah, Aku akan tinggal Disini" Ucap Tian Ren sambil tersenyum yang membuat Qiu'er juga tersenyum.

Dengan begitu Tian Ren tinggal disana dan banyak mengubah alat alat yang ada dirumah itu.

Dapurnya dia isi dengan bahan bahan yang dia miliki di Cincin Ruang, dan juga Kursinya dia ganti dengan yang lembut.

....

Sudah beberapa hari Tian Ren bersama dengan Wang Qiu'er, dan hubungan mereka semakin dekat.

Bahkan Wang Qiu'er sering menampilkan Wajah yang tidak pernah diketahui atau disangka oleh Tian Ren.

Kadang Kadang Qiu'er tersipu malu sendiri dengan kelakuan Atau perkataan Tian Ren. Dia menunjukkan itu mungkin hanya kepada Tian Ren saja.

Tapi Qiu'er belum memberitahukan Tian Ren tentang Identitas aslinya, dia takut bahwa Tian Ren akan pergi.

Tian Ren tidak tidur disalah satu kamar yang ada dirumah itu, dia tidur ruang Tunggu. Disana ada Kursi yang diganti oleh Tian Ren menjadi Sofa.

(disana Tidak tahu nama bendanya, tapi Tian Ren mengganti tempat duduk itu dengan Sofa yang lembut)

Qiu'er mengerti mengapa Tian Ren tidur disana, kamar miliknya tidak bisa karena dia adalah perempuan.

Apalagi hanya ada 1 Kasur disana, jika dia menyuruh tidur dikamarnya maka dia secara tidak langsung menyuruh Tian Ren tidur bersama.

Sementara kamar 1 lagi adalah milik Gurunya, meskipun Gurunya Atau Masternya tidak ada saat ini tetap saja tidak boleh dipakai.

Didunia ini yang paling dihormati oleh seseorang adalah Guru atau Masternya, bahkan mereka bersujud.

Jadi Qiu'er hanya tersenyum melihat tindakan yang diambil Oleh Tian Ren, dia mengetahui sesuatu yang disukai maupun tidak.

Dalam waktu itu juga perasaan Qiu'er kepada Tian Ren semakin besar, dia sangat nyaman berada disisi Tian Ren.

Qiu'er pergi Ketempat dimana Tian Ren duduk, lebih tepatnya disebelahnya. Tian Ren yang sedang bersandar dengan santai langsung melirik Qiu'er.

"Qiu'er, Ada apa?" Tanya Tian Ren, dia merasa bahwa Qiu'er ingin berbicara sesuatu.

"Aku ingin bertanya, Apakah diluar hutan ini sangat menyenangkan?" Tanya Qiu'er.

Wajar jika dia penasaran dengan sesuatu yang berada diluar Hutan, tapi mungkin karena dia belum cukup kuat jadi Masternya belum membolehkannya kesana.

Masternya tentu saja tahu bahwa Diluar Hutan lebih berbahaya dibandingkan Disini untuk Qiu'er.

"Itu sangat menyenangkan, Kau bisa melakukan banyak hal disana" Jawab Tian Ren.

"Aku Ingin kesana" Ucap Qiu'er dengan nada pelan tapi didengar oleh Tian Ren.

"Aku bisa membawamu kesana jika kau Ingin" Ucap Tian Ren sambil tersenyum.

Wang Qiu'er tentu saja terkejut dengan perkataan Tian Ren, karena dirinya akan membawanya pergi keluar dari Hutan ini.

"Benarkah?" Ucap Qiu'er yang berharap bahwa itu adalah kebenaran.

"Itu Benar, tapi aku harus meminta izin Mastermu untuk membawamu keluar dari Hutan" Ucap Tian Ren.

Memang benar jika seseorang memiliki Master, kegiatan apapun yang dilakukannya harus dilaporkan.

Selain itu jika Tian Ren tidak meminta izin akan membuatnya berada dalam masalah. Dan juga dengan meminta izin itu berarti Tian Ren akan bertanggung jawab.

Qiu'er juga tahu bahwa didirinya harus melaporkan atau meminta izin kepada Masternya terlebih dahulu.

Tapi kali ini bukan dia yang akan minta izin tapi Tian Ren langsung, itu tandanya bahwa Tian Ren bertanggung jawab karena dia yang mengajak dan dia yang meminta Izin.

Ada hal lain yang membuat Qiu'er agak sedih, itu karena Masternya tidak mungkin akan mendengarkan manusia.

Masternya sangat membenci manusia, jadi dia agak putus asa karena tidak bisa pergi ke luar hutan bersama dengan Tian Ren.

"Tapi, Ren. Masterku membenci manusia, jadi aku tidak yakin kau bisa berbicara dengannya" Ucap Qiu'er yang sedih karena itu.

Qiu'er tidak sadar bahwa ucapannya ini membuktikan Bahwa dia bukanlah manusia, apalagi Tian Ren itu pintar, jadi meskipun dia tidak mengetahui masa depan dia langsung paham dengan ini.

Masternya Membenci Manusia? Berarti dia bukan manusia.

Dan Qiu'er memiliki Master bukan Manusia yang membenci Manusia? Berarti Qiu'er juga bukan manusia.

"Mastermu membenci manusia, Kah? Jadi mengapa dia tidak membencimu?" Tanya Tian Ren yang membuat Qiu'er terkejut.

"Itu Karena master tidak membenciku?" Jawab Ragu Qiu'er, dia sudah tahu bahwa dia tidak akan bisa berbohong kepada Tian Ren.

"Qiu'er, jika ada yang ingin kau katakan, katakan saja... Aku tidak akan membencimu karena itu" Ucap Tian Ren kepada Qiu'er sambil Tersenyum Tulus.

Perkataan Tian Ren membuat hari Qiu'er menjadi tenang tapi dia masih ragu. Apakah Tian Ren akan meninggalkan jika dia tahu bahwa dirinya bukan manusia?

"Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi aku takut Ren meninggalkanku" Ucap Qiu'er dengan nada Sedih.

"Katakan Saja, aku tidak akan meninggalkanmu" Balas Tian Ren tersenyum kepada Qiu'er.

Meskipun jarak mereka dekat tapi Tian Ren tidak menyentuh Qiu'er. Menurutnya saat ini masih belum saatnya, lagipula dia tidak akan berani sebelum diizinkan.

"Masterku tidak membenciku karena aku bukan manusia" Ucap Qiu'er pelan dengan Ragu Ragu.

"Jadi Qiu'er bukan manusia? Memangnya kenapa jika begitu?" Ucap Tian Ren yang membuat Qiu'er terkejut sekaligus agak tenang.

"Apakah Ren tidak akan meninggalkanku karena aku bukan manusia?" Tanya Qiu'er yang masih Ragu Ragu.

"Aku ini tidak membedakan, bisa dibilang aku ini Netral. Aku akan melawan Manusia atau Spirit Beast jika itu diperlukan... Jadi aku tidak akan meninggalkanmu hanya karena itu kau bukan manusia, Qiu'er" Ucap Tian Ren sambil tersenyum tulus kepada Qiu'er.

Qiu'er yang mendengar perkataan Tian Ren dan melihat senyuman Tulusnya tidak bisa menahan Air matanya. Dia kemudian melesat kearah Tian Ren dan memeluknya sambil menangis.

Tian Ren tentu saja terkejut tapi tidak lama kemudian dia menjadi tenang dan membalas Pelukan Qiu'er.

Alasan Qiu'er Menangis karena dia Terharu, biasanya Manusia tidak akan ingin bersama dengan Spirit Beast.

Terlebih lagi Perkataan lembut dan senyuman Tulus Tian Ren membuat hati Qiu'er tidak bisa menahan itu.

Meskipun Qiu'er memiliki sifat yang tenang, tapi hanya bersama dengan Tian Ren membuat dia banyak salah tingkah.

"Apakah Ren janji tidak akan meninggalkanku?" Tanya Qiu'er ditengah tangisannya.

"Ya, Aku berjanji" Jawab Tian Ren sambil mengelus Kepala Qiu'er,

Qiu'er yang merasakan kepalanya dielus menjadi sangat tenang dan nyaman dengan itu.

Pelukan dari Tian Ren juga nyaman membuat Qiu'er tidak ingin melepaskan pelukan itu, ya Tian Ren juga tidak mempermasalahkannya.

"Apakah Ren yakin ingin berbicara dengan Masterku?" Tanya Qiu'er lagi yang masih dalam pelukan Tian Ren.

"Ya, karena aku akan membawamu keluar dari Hutan ini, jadi aku membutuhkan Izinnya" Jawab Tian Ren yang juga nyaman dengan pelukan itu.

"Aku akan berusaha agar Masterku ingin Berbicara denganmu" Ucap Qiu'er dengan Tulus.

Wang Qiu'er belum tahu bahwa Tian Ren juga bukanlah Manusia, Tian Ren akan memberitahukannya saat Masternya tiba.

Masternya membenci manusia yang pasti tidak akan membiarkan Tian Ren. Jadi dia akan berusaha untuk meyakini Masternya bahwa Tian Ren bukan seperti manusia lainnya.

"Itu tidak perlu.... Karena Mastermu sudah berada Didepan pintu sejak tadi" Ucap Tian Ren yang membuat Qiu'er terkejut.

Qiu'er langsung melepaskan pelukannya yang membuat Tian Ren agak kesal.

'Harusnya aku tidak bilang itu' Pikirnya yang menyesal telah mengucapkan itu.

Qiu'er langsung berdiri dan melihat bahwa pintu rumah terbuka. Tian Ren masih duduk dengan santai meskipun Master Qiu'er sudah datang.

Qiu'er memang bilang bahwa Masternya akan kembali dalam beberapa hari, tapi dia tidak tahu kapan pastinya itu.

Saat pintunya terbuka mereka berdua melihat seorang pria, Dia adalah seorang pria paruh baya tampan dengan jubah hitam dengan garis-garis emas.

Dia memiliki rambut hitam dengan satu untai emas menggantung, mata pupil emas tajam dalam, dengan tinggi tubuh kurang lebih 2 meter.

"Master aku bisa menjelaskan tentang Ini, Ren tidak seperti manusia lainnya, dia it-" Ucap Qiu'er yang menjelaskan dengan buru buru karena takut Tian Ren terluka karena Masternya, tapi ucapannya dipotong.

"Aku tahu, aku juga tidak akan melakukan apapun padanya" Ucap Pria itu menatap kearah Tian Ren.

"Tapi, bukankah Master membenci manusia?" Ucap Qiu'er yang merasa aneh dengan Sikap Masternya.

"Dia bukan manusia, dan aku bisa merasakan Aura dari sesuatu yang aku kenal" Ucap Nya serius menatap Tian Ren.

Qiu'er tentu saja terkejut dan melihat kearah Tian Ren. Tapi dia yakin bahwa Tian Ren akan memberitahukan tentang identitasnya saat Masternya tiba.

Tiba Tiba Aura disekitar Tian Ren berubah menjadi lebih menyeramkan, Qiu'er terkejut melihat itu karena itu bukan seperti Aura Tian Ren.

"Ren, Apa yang terjadi padamu!?" Ucapnya karena khawatir dengan Tian Ren.

"Dia saat ini Bukan seseorang yang kau kenal dan tampaknya sesuatu yang aku rasakan itu ingin menyapaku" Ucap Pria itu yang juga mengeluarkan Auranya.

Dua Aura itu membuat banyak Spirit Beast yang lari dari Area sekitarnya, bahkan ada juga yang pingsan.

Itu dikarenakan Dua Aura ini berasal dari Sosok yang sangat kuat.

"{Aku tidak menyangka ada yang masih mengenal diriku}" Ucap Tian Ren yang saat ini dikendalikan oleh Zel.

Matanya yang tadinya Heterochromia menjadi hitam pekat, Suaranya juga berbeda dengan suara asli Tian Ren, suaranya yang ini ditekan.

"Aku Tidak akan Lupa dengan Aura ini" Ucap Pria itu masih serius dengan Tian Ren Atau saat ini Zel.

"{Pertama Tama, Gadis kecil yang disana, Ren baik baik saja. Dan dia kan menceritakan ini nanti..... Saat ini aku ingin berbicara dengan Mastermu ini, bisakah kau membiarkan kami berdua? }" Tanya Zel karena ini adalah pembicaraan yang hanya dibahas oleh mereka berdua.

"... Baiklah" Balas Qiu'er meskipun dengan berat hati.

Qiu'er keluar dari rumah itu dan mencari tempat yang nyaman untuk menunggu Ren kembali seperti semula.

Meskipun tadi dia Khawatir tapi ketika Zel berbicara membuat dirinya sedikit agak tenang.

Kembali kepada Zel dan Master Qiu'er yang saat ini berdiri berhadapan.

"{Bisakah Kau memberitahukan namamu? Aku sudah lupa dengan nama nama dulu}" Ucap Zel.

"Aku Di Tian" Balas Singkat Pria bernama Di Tian itu, meskipun dia memiliki harga diri tapi tidak ditunjukkan didepan Zel.

"{Baiklah, Di Tian, bagaimana kau bisa kenal denganku?}" Tanya Zel sambil tersenyum.

"Aku tidak akan pernah lupa denganmu, [Black Dragon Emperor] Bahamuth. Atau bisa Kubilang 'Beast Of End' Julukanmu memang pantas" Ucap Di Tian mengingat tentang Bahamuth atau sekarang menjadi Zel.

Sementara Zel hanya tersenyum mendengarkan itu.

<><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Tian Ren jika di Kendalikan tubuhnya oleh Zel akan sangat kuat, meskipun ada bayaran atau batasannya...

Mungkin Vol 2 banyak diisi dengan 'Bucin' Antara Tian Ren dan Qiu'er meskipun tidak terlalu sering.....

Bagi yang belum tahu, Di Tian adalah Spirit Beast yang dikenal sebagai Spirit Beast terkuat didunia.....

Maaf jika ada Typo atau ada kesalahan dan ketidakjelasan....

Saran.... Vote..... Review


CREATORS' THOUGHTS
Rheinn Rheinn

Enjoyyy.....

Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C36
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login