Fyuuh.....
Ali masih ada di depan ku, dia terlihat menggaruk-garuk kepalanya. Segera memakai earphone ku dan berusaha mengabaikannya. Makanan ku masih banyak, dan sayang kalau tidakku makan sampai habis. Aku menunggu nasi goreng yang masih panas itu.
"Ra. Eh- maksud gue... Gue-- Mau minta maaf." Aku tidak kedengeran Ali ngomong apa, dan aku tidak peduli dia ngomong apa.
"Sebenarnya gue cuma... Emosi tadi--- Maaf yah...." Aku masih tidak kedengeran dia ngomong apa.
sampai pada akhirnya saat Ali mengoceh hal yang tidak bisa ku dengar, Bastian datang duduk di tengah tengah kami. Dia membawa pesanan kopi dan roti Ali di nampan besi nya.
"Hey! lo ngomong sama siapa sih??" Tanya Bastian. Ali menunjukku, aku tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bastian mencabut earphone ku. "ADA APA SIH!!!?" Bastian dan Ali lantas menutup telinganya. Aku tetap melanjutkan memakan Nasi goreng.