Chapter 48: BAB 3 «Bumi Telah Hancur»

Selasa yang dingin.

Hari selasa adalah hari dimana aku lahir. Mungkin. Aku tak terlalu ingat. Hanya saja, mama menemukan ku di hari selasa. Meski hari selasa adalah hari dimana aku mendapatkan jadwal matematika.

Banyak dari teman ku yang lahir di hari kamis. Ali lahir si hari sabtu, katanya.

Banyak dari tim lain yang meminta informasi dari Ali. Yah, si otak cerdas itu di tanyai oleh lebih dari 40 murid per harinya.

Aku juga, tapi tak sebanyak Ali. Mungkin Seli juga sedang di tanya tanyai oleh beberapa murid yang hendak bertanya.

KAKAOTALK:

|Ra? Ada di mana sekarang? Gua jemput ya?

Jangan masuk. Tunggu gue sampe di| depan gerbang|

Aku berpamitan dengan jujur. Dengan membawa tas selempang yang menjadi tren anak muda sekarang. Menjadi gaul memang sedikit menyenangkan.

Di depan sana, Ali sedang menyisir rambutnya di atas motor besarnya yang kini berbeda lagi. Warnanya merah, tak seperti biasanya.