Hari ini adalah hari terakhir Aksa di Surabaya. Tiga hari yang menurutnya sangat menyesakkan, karena berada jauh dari keluarga istrinya.
"Pak, apa Bapak nggak mau beli oleh-oleh buat bu Irona?" tanya Clara membuka suaranya, setelah keheningan melanda mereka berdua.
"Hmm.. Mau, sih. Tapi saya bingung, kira-kira beliin dia apa, ya?"
"Tas aja, Pak. Atau sepatu" usul Clara dengan semangat.
"Kalo gitu, selesai makan kita nyari oleh-oleh buat istri saya, ya"
Clara mengangguk saja. Meski dalam hatinya ada perasaan kesal juga tidak terima.
"Gapapa, Clara. Lo harus main secantik mungkin. Untuk saat ini, biarin Irona tetap diperlakukan layaknya seorang ratu. Tapi nanti, jangan harap"
***
"Kalo yang ini, gimana?"
"Hmm.. Menurut saya kurang cocok, Pak. Bu Irona itu orangnya sederhana. Dia nggak akan suka sama baju yang terlalu rame kayak gini"
"Kamu bener, Ra. Istri saya itu orang yang sederhana. Dia cantik dengan kesederhanaannya"