Angkasa berjalan dan menghampiri Lily. Angkasa duduk tepat di samping Lily. Hal itu membuat Lily langsung pergi untuk duduk di tempat lain yang masih kosong. Namun Angkasa kembali mengikutinya. Lily bukan marah pada Angkasa, tapi marah terhadap dirinya sendiri karena tidak bisa menjadi sosok yang bisa di harapkan oleh orang lain.
Lily tidak suka dilihat oleh orang lain saat Lily terus berpindah kursi. Hingga akhirnya Lily mengalah dan segera membayar biaya busnya.
"Kamu mau ke mana Ly?"
"Ke mana aja, yang penting aku mau pergi." Ucap Lily ketus menjawab pertanyaan Angkasa.
"Kamu tahu enggak sih, bus ini itu menuju ke kota sebelah. Kamu mau ngapain sampai sana?" Ada sedikit rasa terkejut dari Lily, Lily tidak tahu itu. Pikiran Lily terlalu kalut untuk berpikir bus menuju manakah yang di naikinya ini.
"Yang penting enggak bus menuju neraka." Ujar Lily lagi. Namun kali ini Angkasa menanggapinya dengan tawa. Hal itu membuat Lily menatap Angkasa aneh.
AYO VOTE!!!!