Chapter 182: Mbak Uma Adalah Nyonya Yang Kesepian

Hari ini adalah hari Minggu pagi, bu Sinta sedang menyuapi Icha di depan teras, sedangkan aku menyapu halaman dan Mbak Santi menyiram tanaman. Dari kejauhan aku melihat seseorang berjalan dari pos satpam, belum juga sampai di hadapanku orang itu sudah terus tersenyum sambil berjalan ke arahku. Mataku belum terlalu bisa melihat siapa dia, namun semakin dekat aku agak terkejut karena ternyata yang datang adalah Mbak Uma. Apa-apaan ini, dia bahkan mengetahui alamat bu Sinta. Mungkin ini semua hanya kebetulan saja, siapa tahu mau mau datang ke sini karena ada keperluan lain.

"Selamat pagi semuanya, pagi bu Sinta" ucap Mbak rumah dengan ramah sambil melambaikan tangan kepada Bu Sinta.

"Pagi juga Uma, kau sudah sampai?" tanya Bu Sinta dengan ramah juga.

Sebentar... Ada pemandangan yang aneh, apakah bu Sinta dan Uma saling kenal sebelumnya? mereka terlihat akrab sekali.

"Pagi juga mbak Uma" ucapku mencoba tersenyum meskipun aku sendiri bingung. "Mbak Um mau pergi ke mana?" tanyaku.