Download App
4.76% Ditektur Menyebalkan! / Chapter 2: Story Satu

Chapter 2: Story Satu

Selesai dari mandinya, Callista pun keluar dari kamar mandi, dan pergi ke kamarnya untuk mengeringkan rambutnya.

Selesai mengeringkan rambut, Callista ikut menonton tv dengan Karina.

"Nara, apa kau sudah dapat pekerjaan?" Karina bertanya namun masih dengan mata fokus pada tv.

"Belum" Callista menghela nafas.

"Emm...kau kerja saja di kantorku!"

"Memang ada lowongan pekerjaan?"

"Ada, kok! Jadi sehari yang lalu itu sekertaris Direktur gua tuh di pecat, gara-gara kerjanya udah mulai gak bener. Nah, sekarang di buka lowongan pekerjaan!"

"Boleh sih! Besok gua bakal langsung lamar kesana!"

"Semoga lo keterima!"

"Aminn"

***

Keesokkannya, seperti percakapan mereka, Callista akan pergi untuk melamar pekerjaan di kantornya Karina.

"Gua pokoknya harus keterima, pokoknya gua gak boleh sia-siain kesempatan ini, belum tentu akan ada kedua kalinya di kehidupan gua, ini perusahaan yang bagus! Dan gua harus taklukin!" Callista meyakinkan dirinya di depan cermin.

***

Sampai di depan kantor, Callista memberanikan diri dan masuk ke kantor itu.

"Selamat siang, saya mau lamar pekerjaan, apa bisa?" Callista bertanya pada seorang perempuan yang berdiri di meja utama.

"Oh, tentu saja. Bisa saya lihat berkas-berkas nya? Kalo ada yang kurang, biar saya kasih tau" Perempuan itu tersenyum ramah pada Callista.

"Oh, iya. Ini, Mbak" Callista menyodorkan berkas untuk melamar pekerjaan.

"Baiklah, ini sudah ada semua, seperti persyaratan nya, Mbak akan saya antarkan ke ruangan pendaftaran" Perempuan itu mengantarkan Callista menaiki tangga menuju ruangan pendaftaran.

_____

Setelah beberapa jam Callista di dalam ruangan itu, akhirnya dia keluar dari ruangan itu.

"Akhirnya aku di terima! Yes!" Callista sangat senang dengan apa yang terjadi, tidak sia-sia usahanya.

"Dan mulai besok aku bakal kerja! Yey, aku bakal ngerayain ini sama Karina!" Callista menuruni tangga dengan perasaan gembira.

***

Sore pun tiba, terlihat pintu ruangan milik Callista terbuka, dan muncul Karina di depan pintu itu.

"Hai, Nara!" Karina berlari memeluk Callista.

"Hai juga" Callista memeluk erat Karina.

"Gimana, gimana? Apa keterima?" Karina dan Callista duduk di sofa depan tv.

"Iyalah! Dan beruntungnya aku jadi sekertaris!" Callista tertawa riang.

"Wahh, gua ikut seneng! lo jadi sekertaris direktur kesayangan gua!" Karina ikut menampakkan wajah gembiranya.

"Iya! Eh, gimana? Direktur kesayangan? Maksudnya?" Callista mengerutkan kening.

"Iya! Lo bakal jadi sekretarisnya seorang direktur yang ganteng, dia tuh wangi, tinggi, ganteng, mancung, soleh! Ahh, idaman!" Karina memejamkan matanya membayang-mbayangkan.

"Ihh, apaan sih! Gausah bahas itu deh, gimana kalo nanti malem aku traktir kamu?"

"Yang bener? Mau banget!"

"Yaudah sana mandi, jam tujuh habis sholat isak kita kesana!"

"Oke!" Karina pergi ke kamarnya.

°°°

"Ra! Bagi liptin lo dong! Punya gua habis" Karina tiba-tiba muncul dari Pintu kamar Callista.

"Gak modal banget sih lo" Callista yang sedang di depan meja rias pun jengkel.

"Nanti kita keluar sambil mampir ke mall!"

"Nih, terserah mau warna apa, pilih aja sendiri" Callista lalu menyodorkan kotak berisi sejenis lipstik.

"Baik banget sih lo! Gak sia-sia gua nyewa yang satu ruangan! Bisa berbagi barang-barang!" Karina terkekeh.

"Jangan terus tuman lo!" Callista mengerutkan kening.

"Aelah, liptinnya mencong kan! Gini nih kalo minjem tapi yang di pinjem gak ikhlas" Karina lalu mengambil tisu milik Callista.

"Jangan mentang-mentang temen akrab, terus lo seenaknya makek-makek barang gua ya! Nanti parfum gua habis juga lagi karena lo pake!"

"Segitunya ya lo!"

"Kenyataan"

"Bawel banget sih! Udah ayo berangkat, lo yang nyetir, lo yang isi bensin!" Karina tersenyum lebar.

"Jangan ngada-ngada lo, udah gua yang nyetir, gua yang traktir, masih gua isiin bensin lagi! Gua bakar sekalian mobil lo nanti!" Callista mengerutkan dahi.

"Yaudah deh, bensinnya biar gua" Karina lalu keluar dari kamar Callista.

°°°

"Udah siap belum? Pake tuh seat belt nya!" Callista menatap Karina yang masih sibuk lihat hape.

"Udah, ayo berangkat!" Karina sangat semangat.

Mereka melewati banyak gedung, sambil memandang banyak cahaya, malam yang dingin membuat hati Callista tambah bahagia.

"Kita mau kemana nih?" Callista tersenyum senang menikmati suasana dari kehidupan barunya di Jakarta.

"Kita ke Mall aja langsung! Biar nanti kita makannya pas udah selesai shopping-shopping!" Karina menikmati lagu yang di putar, dia berjoget-joget sambil menjentikkan jarinya.

"Emm...yaudah deh, aku mah ayo aja" Callista menancap gas agak kencang.

°°°

Sesampai di dalam mall, mereka menaiki eskalator menuju lantai tiga.

"Lo mau cari makeup kan? Di sana tuh!" Callista menjukkan toko kosmetik dengan dagu nya.

"Oke! Ayo kesana!" Karina menarik tangan Callista menuju toko itu.

"Lihat deh, Ra! Lipbam nya warnanya bagus! Terus ini blas'on nya juga komplit warnanya! Pensil alis nya!" Karina terus mengambil barang kosmetik yang dia mau, yang pasti yang bagus-bagus lah ya.

"Yaudah beli aja, terserah lo mau beli yang mana, gua gak ikut belanja, kosmetik gua masih pada new semua, soalnya pas kesini gua beli kosmetik baru, yang lama aku tinggal" Callista tertawa kikuk.

"Enak banget sih lo, anak mama"

"Ya kalo bukan anak mama terus anak siapa woe! Masa anak kakak"

"Anak papah juga ada tuh" Karina terus mengajak Callista berdebat.

"Hemm...yaya" Callista hanya meng iya kan nya.

Setelah mereka selesai dari toko kosmetik mereka menuju toko pakaian, lalu ke toko aksesories.

"Topi nya bagus ya! Gua mau beli, ah!" Callista mencoba topinya di depan cermin.

"Gua juga mau! Kita kembaran!" Karina mengambil topi yang persis seperti milik Callista.

"Ikut-ikutan aja lo!"

"Suka-suka lah" Karina ikut bercermin.

"Udah belanja banyak nih, kita makan yuk! Laper gua udahan!" Callista mengusap perutnya.

"Ayo! Gua juga udah habis banyak belajanya!" Karina mengangkat semua tas belanjaannya ke atas untuk menunjukkan pada Callista.

"Ngelebihin gua tau gak!" Callista memijat keningnya, lalu pergi menuju lift.

___

"Lo mau makan apa?" Callista melihat sekeliling yang banyak toko makanan, ada stik, mie, ayam bakar, nasi goreng, dan banyak lagi.

"Stik daging sapi aja lah! Kayanya enak!" Karina tersenyum sambil melihat tokonya.

"Oke! Minumannya?"

"Emm...es kopi cappucino yang ada topingnya ya, yang di sebelah sana!" Karina menunjuk toko minuman itu.

"Oke-oke" Callista berdiri untuk memesan makanan dan minuman.

Tak lama kemudia Callista sudah kembali dan duduk di depan Karina lagi.

"Lo pesen apa?" Karina mengerutkan kening.

"Es boba sama roti sandwitch panggang pake keju mozzarella" Callista tersenyum.

"Kenapa gak bilang sih! Tau gitu gua samain aja!" Karina menghela nafas sebal.

"Gak pinter milih sih!" Callista terkekeh.

Lalu pesanan mereka datang.

"Kak, ini es Boba nya, dan roti nya" salah satu pelayan perempuan menaruh es Boba dan roti pesanan Callista.

"Makasih, Mbak" Callista mengambil makannya.

"Udah di bayar ya"

"Iya, kak. Makasih ya, selamat menikmati" Mbak-mbak itu pun pergi.

Lalu datang lagi pelayan laki-laki.

"Selamat malam, apa ini meja milik mbak Callista?" Mas-mas itu tersenyum ramah sambil membawa nampan.

"Iya, saya Callista" Callista pun membalas senyumannya.

"Ini pesanan es Cappucino dengan full topping ya" Mas-mas itu menaruh es nya di tengah meja.

"Makasih, saya sudah membayarnya ya"

"Baik, terimakasih, silahkan di nikmati" Mas-mas itu lalu pergi.

Begitupun pesanan stik daging milik Karina juga datang.

°°°

"Lo udah kenyang belum?" Callista meminum minumannya.

"Belum sih sebenernya, tapi gak mungkin kan gua beli makanan lagi dan minta traktir lo" Karina tersenyum polos.

"Dih, gini nih yang gua malesin, suka terus jadi tuman" Callista memutar bola matanya malas.

"Yaudah kali ah" Karina menghela nafas.

"Udah kan? Yok, pulang" Callista berdiri dari tempat duduknya.

"Oke!" Karina pun membawa barangnya dan ikut menyusul Callista yang sudah mendahuluinya.

°°°

"Ra! Lihat deh, bagus kan topi nya?!" Karina berkaca di kamar Callista.

"Iya" Callista hanya meng'iyakan ucapan Karina.

"Ini juga! Suka deh gua kalo punya barang baru" Karina tersenyum kikuk di depan kaca.

Callista yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepala dan menghela nafas.

"Gua udah ngantuk, lo pergi sana, nih barang lo, bawa keluar sana, mata gua tinggal lima wat" Callista memberikan barang-barang Karina dan mendorong pelan Karina keluar dari kamarnya.

"Good night my sister!" Callista tersenyum sebelum dia menutup pintu kamarnya.

Callista pun mematikan lampu dan hanya ada penerang dari dinding kaca di kamarnya.

***

Pagi pun tiba, Callista dan Karina sudah siap untuk bekerja.

"Ra, lo udah siap?" Karina membuka pintu kamar Callista dan melihat Callista sedang menggunakan sepatu hak tingginya, yang tingginya kira-kira empat CM.

"Udah!

"Ayo berangkat!" Karina tersenyum gembira, begitupun Callista yang percaya diri.

°°°

Sesampai di kantor, banyak yang memandang Callista, seakan terpesona oleh penampilan Callista.

"Cantik banget!"

"Siapa dia?"

"Karyawan baru ya?"

"Denger-denger sih dia sekertaris baru nya Pak Direktur ganteng kita itu!"

Begitulah ocehan para karyawan di sekeliling Callista yang berhenti bekerja dan malah memandangi Callista.

Callista hanya merasa biasa saja, karena di sampingnya juga ada Karina.

"Kayanya lo bakal jadi bintang di kantor ini!" Karina berbisik di dekat telinga Callista.

"Berhenti omong kosong" Callista dan Karina pun berpencar, Callista naik lift dan Karina berjalan menuju tempat pekerjaannya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login