Ketika Alexa mendengar bunyi dering telepon, dia yakin itu bukan miliknya, karena nada deringnya yang berbeda. Tentu saja, bunyi dering telepon itu adalah milik tuannya. Meski Alexa tahu dia tak berhak tahu apapun urusan tuannya, mau tak mau dia jadi penasaran siapa yang menelepon. Dari nada yang dikeluarkan oleh sang pemuda, gadis itu mengira bila penelepon adalah temannya. Bukan kekasih atau apapun itu.
Tanpa Alexa sadari, ada hela napas lega yang lolos dari celah bibirnya. Sepasang mata coklatnya dilarikan untuk melihat jalanan. Mobil dan kendaraan lain berlalu-lalang di depan mereka, sementara mobil yang Alexa tumpangi sedang berhenti karena menunggu lampu berubah hijau.