Berry ingin egois dan meminta Cherry saja yang menunggunya di rumah sakit. Tapi dia tak mengatakan keinginannya karena dia juga harus memikirkan gadis itu. Cherry terlihat sedih sekali ketika melihat kondisinya, dan dia harus memberikan gadis itu waktu agar bisa beristirahat. Menarik nafasnya panjang, Berry merasa ini adalah cobaan berat bagi dirinya. Tangan kanannya harus cedera dan dia tak akan bisa melakukan banyak hal. Lalu bagaimana dia akan bekerja kalau sudah begini? Jangankan bekerja, untuk mengganti pakaian saja, pasti akan kesulitan.
Rahang Berry mengetat dan dia benar-benar merasakan emosi yang teramat besar di dalam dirinya. Tak ada hal yang lebih menyedihkan dibandingkan kamu tidak bisa melakukan apapun sendirian di dunia ini. Semangat lelaki itu tiba-tiba menciut. Ada banyak hal buruk yang terpikirkan di dalam otaknya.