Dengan niat yang bersungguh-sungguh Allam menjalani hukumannya tanpa mengeluh. Semua ucapan Fazrani memberikan kekuatan pada Allam lebih bersemangat untuk menyelesaikan hukumannya.
Sudah tepat tujuh hari masa hukuman Allam berakhir dan Allam mendapatkan suatu ilmu dan pelajaran yang sangat luar biasa.
Semua kejadian yang telah terjadi, hukum adat yang sudah Allam jalani, serta hukuman untuk belajar di pondok pesantren membuat pribadi dan sikap Allam berubah secara drastis. Tapi tidak dengan cintanya pada Fazrani, rasa cintanya semakin bertambah seperti bunga-bunga yang tumbuh di musim semi.
Dengan tatapan matanya yang jernih, Allam tersenyum di luar pintu pondok pesantren.
Tatapannya mengarah pada sebuah gubuk yang cukup besar dengan menjual berbagai bunga-bunga yang sangat indah.
Allam melangkahkan kakinya mendekati penjual bunga tersebut.
"Assalamualaikum Mang." sapa Allam dengan sebuah senyuman.