Dion kembali mengangguk, kemudian dia mengambil posisi duduk dalam diam. Sementara Kinan, ingin meminta izin untuk melihat sebentar keadaan Hardi, Kinan agaknya kaget, jika tunangannya itu sudah berjalan ke sana, sambil memegang perutnya yang masih sakit.
"Hardi, kok kamu keluar, sih! Kan kamu baru saja selesai operasi!" marah Kinan, segera dia memapah Hardi, membuat Dion ikut membantunya, kemudian dituntun untuk duduk secara perlahan.
"Aku udah nggak apa-apa, Sayang...," kata Hardi mencoba meyakinkan. "Gimana, Meta nggak apa-apa, kan?" tanyanya kemudian.
Kinan, dan Mbak Tanti hanya bisa diam. Bahkan, untuk sekadar menahan air mata mereka agar tetap menggantung di balik pelupuk mata pun seolah tak bisa. Keduanya menunduk dalam-dalam, kemudian isakan itu lolos dari mulut mereka.