"Makanlah makananmu. Begitu banyak makanan, tapi masih tidak bisa menghentikan mulutmu."
Begitu Yan Shaoqing selesai berbicara, ia langsung mendapat tendangan. Mo Yesi menendang betisnya tanpa ragu-ragu.
"Wow, Kakak Kedua. Kau begitu lembut terhadap wanitamu sendiri, tapi sangat kejam terhadap saudara laki-lakimu. Perbedaannya terlalu jelas!" Yan Shaoqing berteriak kesakitan. Tampilan giginya yang menyeringai kesakitan benar-benar terlihat tidak indah sama sekali.
Qiao Mianmian tertawa terbahak-bahak. Begitu ia tersenyum, mata Yan Shaoqing langsung tertuju lurus-lurus ke arahnya. Yan Shaoqing yang barusan masih menyeringai dan menangis karena kesakitan tiba-tiba menatap Qiao Mianmian dengan tatapan kosong, seolah tertegun.
Yan Shaoqing tiba-tiba merasa bahwa ia sepertinya mengerti mengapa kakak keduanya menyukai kakak ipar yang masih muda ini. Wah… Jika Kakak Ipar tersenyum, benar-benar begitu cantik. Ternyata dia punya lesung pipit! pikir Yan Shaoqing.