Ya Tuhan, sia-sia aku melakukan ciuman barusan. Calon suamiku ternyata masih cemburu dan marah padaku." ucap Nadia memeluk leher Jonathan dengan tatapan menggoda.
"Cukup Nadia, jangan merayuku lagi, aku sudah tidak apa-apa. Pergilah dan cepat pulang. Aku menunggu kabar darimu." ucap Jonathan berusaha meredam hatinya agar tidak kesal dan cemburu.
"Jadi kamu sudah mengizinkan aku pergi Jo?" ucap Nadia dengan tersenyum.
"Hem... jangan terlalu lama, aku menunggumu di sini." ucap Jonathan dengan tatapan penuh.
"Oke... calon suamiku, aku tidak akan lama. Doakan agar berjalan lancar ya." ucap Nadia mengecup kening Jonathan dengan perasaan lega kemudian meninggalkan Jonathan yang terdiam di tempatnya.
"Aku tidak tahu, apa aku harus percaya padamu Nadia?" ucap Jonathan menatap kepergian Nadia dengan perasaan hampa.
***
Di ruang kerja Anne di lantai atas...