Pagi pertama di bulan Desember disambut oleh iringan lagu dari kicauan burung burung yang bertengger di pohon yang menjulang tinggi di sekitar rumah besar milik Tuan Adhyasta. Membangunkan manusia-manusia yang masih bergelung di atas tempat tidur, juga mengiringi aktifitas yang dilakukan oleh penghuni rumah putih tersebut.
Beberapa pembantu di rumah besar itu siap melakukan aktifitasnya masing-masing, memasak, menyuci, mengurus tanaman dan sebagainya. Begitu juga dengan sang pemilik rumah, pria tampan bermarga Adhyasta itu, kini sedang menikmati sarapannya di meja makan dengan tenang. Menikmati sepiring nasi goreng buatan Bi Ratih serta segelas susu murni dari peternakannya yang berada di Bandung.
Aloha, up 5 bab sekaligus nih. Saya menggunakan sistem privi nih guys, jadi ada 3 pilihan.
1. 100 coin (bisa baca 2 bab lebih awal)
2. 150 coin (bisa baca 3 bab lebih awal)
3. 300 coin (bisa baca 5 bab lebih awal)
Nah, buat yang kepo kepo ria... pengen tahu kisah Briena dan Vian lebih cepat, cuz beli hak istimewa dari saya...
Ayam fluu???
Note :
Spoiler Chapter 83 : Perhatian kecil Vian