Download App
1.49% DOSA BESAR ALMIRA / Chapter 6: IKHLAS

Chapter 6: IKHLAS

AUTHOR POV

Almira menatap punggung suaminya lalu setengah berlari memasuki kamarnya . sejak malam pertama itu, Almira sudah tidak sekamar lagi dengan Revan. Dia hanya menurut saja kata Revan. di kamar, dia menumpahkan segala sesak di dadanya. menangis dibalik pintu yang terkunci. menangis dalam diam. Almira sadar bahwa semua terjadi karena kesalahannya sendiri. kalau saja dulu dia bisa menjaga kehormatannya, mungkin suaminya akan sangat bahagia dan tidak akan memperlakukannya seperti ini.

Almira bangkit untuk berwudhu. dia yakin dengan sholat, dia akan bisa menenangkan diri. dia mengambil mukena dan sholat 2 rakaat untuk menghilangkan sedihnya.

Suatu ketika Nabi Muhammad berkata kepada Bilal, "ketenanganku ada pada shalat".

Ajaran yang diberikan Rasulullah itu sesuai dengan kalam Allah dalam QS Al Baqarah ayat 153:

"Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

"Alhamdulillah" lirih Almira sambil melipat mukenanya. tiba-tiba dia mendengar deru mobil suaminya. sepertinya Revan pergi.padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. dia khawatir kemana suaminya pergi malam-malam begini.

Almira menuju ruang keluarga, sambil menonton tv dia menunggu Revan pulang. walau bagaimanapun Revan adalah suaminya. sampai tengah malam, Revan tak juga kembali. rasa kantuk menderanya, hingga akhirnya dia terlelap, tak lama setelah dia tidur, mobil Revan memasuki pelataran rumah.

Almira mengucek matanya.. dia melihat Revan berjalan sedikit sempoyongan. Almira tidak pernah tau kalau suaminya peminum. "Astaghfirullah" lirih Almira.

"mas, kamu kenapa?"Almira menghampiri Revan dan merangkul tangannya. membawa Revan ke dalam kamarnya.

Tiba di kamar, Revan berbalik menghempas tubuh Almira diatas kasur. dengan mata yang merah, Revan menatapnya tajam dan mencengkram lengannya.

"Mas, lepasin sakit mas"

"DIAM KAMU!!. Revan melucuti semua pakaian Almira. dan melakukannya. sebenarnya tidak ada yang salah karena mereka adalah suami istri. Almira pun hanya menuruti kemauan suaminya. walaupun suaminya berlaku sangat kasar dan dalam keadaan mabuk.

setelah melakukan itu, Revan ambruk dan tertidur. Almira segera bangkit dengan deraian airmata dia membersihkan dirinya. setelah keluar kamar mandi dia mengganti pakaian suaminya. dengan telaten dia mengelal tubuh Revan dengan air hangat. diganti pakaiannnya dengan sangat hati-hati.

Almira merebahkan tubuhnya disamping suaminya. Tak ada salahnya dia tidur disini malam ini."Aku bukan jalang mas, kenapa kamu perlakukan aku seperti ini?" Almira kembali terisak ingat kejadian sejam yang lalu.

**********

Adzan subuh berkumandang, Almira mengerjakan matanya. dilihat wajah tampan sang suami yang tengah memeluknya dengan hangat.

"Kapan kamu mau menerima aku dengan segala kekuranganku ini mas?" perlahan dia lepaskan pelukan Revan, berjalan menuju kamar mandi. setelah mandi, dia berniat membangunkan sang suami, mau atau tidak yang penting dia sudah berusaha mengingatkan suaminya sholat. tangannya hendak menyentuh lengan suaminya,tiba-tiba Revan terbangun dari tidurnya.

"ngapain kamu disini? aku kan udah bilang kamu jangan tidur sekamar sama aku. tuli ya lo?" bentak Revan sambil menghempas tangan Almira kasar.

"Apa kamu lupa dengan apa yang sudah kamu lakukan semalam mas?kenapa kamu seperti ini sama aku?kalau kamu tidak menginginkan aku lagi, harusnya kamu kembalikan aku pada kakak-kakakku mas" ucap Almira sambil terisak.

Revan mendekat menatap Almira dan mencengkeram rahangnya.

"Tidak semudah itu Almira. aku akan bikin kamu menderita dulu. itu pantas untuk pembohong seperti kamu.Aku ingat apa yang sudah aku lakukan semalam karena itu pantas buat kamu. bitch!!!" Revan berlalu dan masuk ke kamar mandi.

"Aku ga akan melepaskanmu , karena aku belum bisa menghilangkan rasa cintaku padamu Almira.meski kamu udah mengecewakan aku.sangat" ucap Revan dalam hati.

Almira keluar dari kamar Revan, berlari menuju kamarnya dan menumpahkan semuanya disana. tak kuat rasanya dia diperlakukan seperti ini. tidak dia tidak boleh menyerah, dia harus mengambil hati suaminya dan mendoakan suaminya. semoga Allah membuka pintu hati suaminya.

Almira menghapus bekas airmatanya. segera dia sholat subuh , setelah sholat tak lupa dia memanjatkan doa untuk sang suami.

Almira sengaja berdandan pagi ini secantik mungkin. dan memasak sarapan untuk suaminya. pukul setengah 7 semua sudah siap.

Revan terlihat keluar dan mengunci pintu kamarnya, dengan balutan kemeja lengan panjang warna putih, dasi abu, dan celana bahan hitam. tampak gagah. tapi sayang tidak ada senyum diwajahnya.

"Sarapan dulu mas " ucap Almira menghampiri Revan. tanpa jawaban, Revan melirik sekilas meja makan dengan aneka makanan kesukaannya. tapi egonya memaksa dia mengabaikan kebaikan Almira.

Tanpa sepatah katapun, Revan keluar dari rumah, bergegas masuk kemobil dan pergi. diperjalanan, dia mengingat bagaimana wajah istrinya yang sedang dia cumbu. walau dia setengah mabuk, tapi dia masih mengingat semua kejadian itu. dalam hati kecilnya dia merasa keterlaluan. tapi perasaan sakit dibohongi itu membuat Revan marah. dia harus memberi pelajaran pada istrinya itu.

***********"

Jangan lupa Vote dan Comment ya kak. 😍😍😍😍


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C6
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login