Download App
40% Traumatik / Chapter 10: Psikopat Muda

Chapter 10: Psikopat Muda

Jiwa psikopat Monica yang mulai tumbuh tidak menjadi perhatian. Mereka tetap saja meneror dan mempermainkan sosok Monica.

Monica juga cuman diam saja, tidak ada satu pun emosi dimatanya saat dipermainkan.

Mereka merasa Monica tersenyum dan tertawa adalah hal yang sangat tidak mungkin.

Tetapi memang tingkah Monica akhir akhir ini beda. Ia tidak menampakkan emosi satu pun.

Kali ini kerja kelompok Monica sekelompok dengan ren dan kedua teman lamanya. Mereka senang membayangkan Monica akan dibully nantinya.

Dasar anak kasihan, siapa suruh tidak melawan..!!"

Yang lain mengerjakan di sekolah. Sekilas atau bukan ren tanpa sengaja melihat Monica tersenyum...

"Senyum yang sangat mengerikan..."

Hari itu hujan lebat, kerja kelompok hari itu dilaksanakan di rumah ren.

Ren sedikit takut melihat wajah Monica yang terlihat sangat mengerikan dan dingin sedingin hujan lebat ...sekarang.."

"Aku ke WC" sahut Monica. Ren menatapnya dan mengikuti nya.

Dari balik saku Monica mengeluarkan pisau dapur yang sudah ia tajamkan beberapa hari ini.

Berkali kali ia mengelus pisau itu dan membuat bulu kuduk ren langsung berdiri.

Tetapi sebelum ia sadar, Monica telah ada di belakangnya tersenyum sangat mengerikan.

srek

Sebuah darah tiba tiba mengucur dan membasahi perutnya. Kini ia melihat Monica yang hanya menatap nya sangat senang.

"Bagaimana sayang kau suka kan.. hadiah dari....ku"

seru Monica mengecup pisaunya yang penuh darah. Rasanya semua penderitaan yang menumpuk dihatinya hilang sudah.

Ini semua dari ren dan harus diakhiri oleh ren...Ren pun menutup mata...."

Dia sudah membangunkan Monster berbahaya...atau ini lah akibat permainan yang dilakukan nya selama ini..."

Teman teman mereka yang tersisa 2 hanya berjalan ketika tiba tiba mencium bau anyir.

Dan teman kelompok ku bernama Bu dan De menyusul Monika dan ren di toilet. Kenapa lama sekali disana...??

Tiba tiba mereka hampir berteriak ketika melihat mayat ren berlumuran darah.

Pikiran negatif langsung membayangi mereka. Tak mungkin tak mungkin cewek pendiam itu!!

Tetapi tawa kecil yang mengisi kesunyian mulai terdengar dan kini mereka berbalik.

srek

Darah mulai mengucur hebat dan membuat badan Monica penuh darah. Ia merasa sangat segar karena itu.

Ternyata membunuh itu enak sekali, apa kalian merasakan itu....."

"Karena kalian aku jadi tau perasan menyakiti itu sangat nikmat terima kasih teman...teman"

Bisik Monika menjilat pisau itu dan mulai berjalan pergi meninggalkan pembunuhan berdarah itu........"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C10
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login