Mahendra pria yang mengerikan, Anna tahu dengan cermat, sejak kecil dia pandai memainkan banyak permainan yang menguras pikiran. Pria ini tidak bisa di prediksi, bodohnya dia di kendalikan istrinya yang lemah gemulai tak berdaya itu.
Apakah dia sudah tahu segalanya lalu pura-pura, seolah membiarkan semuanya berjalan normal?
Inilah yang amat sangat di takuti Anna, jika dulu semua orang merinding dengan Wiryo. Orang-orang tersebut hanya tak bisa meraih hati tentua Wiryo, berbeda dengan Mahendra yang sangat sulit di dekati atau di pengaruhi. Pria keras kepala dalam wujud yang sebenar-benarnya.
Anna menutup lemarinya, dia merasa ingin lari detik ini juga.
Ketika mendekati handphone dan membaca beberapa pesan yang tersaji di layar utama, ia membuka salah satunya.
[Ibu pimpinan, dengan hormat kami sampaikan jadwal meeting mentari plaza] Pengirim pesan tersebut menambahkan file PDF yang berisi Agenda meeting. Anna bergegas bersiap berangkat.
***