"Gayatri, Aku ingin tidur dan dirawat di kamarmu," keluh Sukma, perempuan paruh baya tersebut mencoba bangkit dari pembaringan.
"Jangan lakukan!," suaranya dingin, pada ujung-ujung kalimatnya terpahat ungkapan larang mendesak, tentu saja mudah tertebak, gelombang suara tersebut milik tetua Wiryo.
dua pasang mata anggota keluarga Djayadiningrat mengamati kepala keluarga. Gayatri dan Mahendra sekedar mengamatinya.
Masih saja pria paruh baya tersebut menandaskan gertakan pada suasana sekalut ini.
Di sisi lain gerak-gerik Gayatri menunjukkan ke tidak peduli-annya terhadap gertakan tetua Wiryo. Perempuan yang hampir mencapai usia 50 tahun namun parasnya bak perempuan 30 tahunan, berjalan mengitari ranjang, melewati kursi roda tetua. Gayatri meraih telepon, ia membuat panggilan kepada asisten kesehatan yang siap sedia di rumah induk.
"Siapkan perawatan Oma di kamarku," ungkap Gayatri tanpa basa basi.