Hari - Hari Indah setelah pertemuan ya dengan Rudy, jauh dari kata damai. setiap saat lelaki itu selalu mengiriminya chat, untuk sekedar Tanya kabar, sudah makan atau belum,, atau Tanya kegiatan Indah.
lain Rudy, lain lagi Ayah Nabila, duda keren itu semakin gencar melakukan pendekatan, kalau kemaren - kemaren datang dengan alasan Nabila, sekarang dia bahkan datang sendiri tanpa Nabila, mengajak ngobrol sambil minum kopi, atau berbincang - bincang santai di taman, bahkan mengantar pulang dengan alasan Tak tega, padahal Indah membawa motor sendiri.
kini bahkan keluarga Indah sudah semakin menyukai Ayah Nabila, pembawaannya yang santun, orangnya yang ramah, menarik hati kedua orang tua Indah. angan untuk menjadikan Ayah Nabila sebagai menantu untuk putri mereka semakin melambung tinggi, tanpa mereka tau bagaimana rasa hati putri mereka sendiri.
"mas, kok sekarang ndak pernah ajak Nabila lagi?" Tanya Indah basa basi. yang ditanya hanya senyum dan memandang ke depan dengan sendu.
"kamu kangen Nabila ya dek?,, sama mas juga sangat kangen dengan anak itu" ucap ayah Nabila dengan sendu.
Indah memandang Ayah Nabila dengan terkejut, apa ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuannya.
"kan mas, ketemu Nabila setiap Hari" kata Indah lagi dengan tertawa kecil.
Ayah Nabila hanya tersenyum, lalu mengajak Indah untuk pulang.
pembicaraan tentang Nabila, entah kenapa menyukut penasaran di hati Indah, ia merasa Ada hal yang tak beres.
Dengan rasa penasaran yang tinggi Indah berkunjung ke TK tempatnya mengajar dulu. setelah beramah tamah dengan kepala sekolah dan para guru Indah berkunjung ke kelas tempatnya mengajar dulu, dan dapat dilihatnya...bahwa Nabila tak ada disana.
"Bunda Dewi, kenapa Nabila ndak masuk ya, apa anak itu sakit?" Tanya Indah
" semoga anak itu baik - baik saja, Nabila dibawa oleh ibunya,,anak itu menangis ndak mau pindah dari sini, tapi ibunya membawanya pergi, Dan tinggal bersama ibunya, Karena itu lah dia juga pindah sekolah" jawab bu Dewi.
kini Indah mengerti arti tatapan rindu Ayah Nabila, dia pasti sangat kesepian.
Indah pamit dan kembali ke sekolahnya yang sekarang,namun lagi - lagi seorang lelaki menunggunya disana
bukan Ayah Nabila seperti biasa tapi kini Rudy. Indah segera mengampirinya, Karena Indah takut ada orang yang memperhatikan mereka .