Pagi akhirnya datang, pagi ini semua bangun dengan perasaan yang sama, bahagia. Laras dan Todi sama-sama terbangun mendengar tangisan bayinya. Dia baru bisa duduk setelah operasi kemarin. Masih terasa nyeri bila bergerak, tapi hilang seketika saat melihat wajah Dias dipelukannya.
"Sakit?" tanya Todi saat istrinya meringis.
"Dikit, enggak apa" balas Laras. Dia tersenyum melihat wajah anaknya.
"Sayang, kenapa enggak sisain sedikit sih wajah kamu mirip Bunda? Kok sama Ayah semua ini?" tanya Laras mencubit pelan pipi bayinya.
"Baguslah, cakep kaya aku" canda Todi.
"Iya deh" balas Laras.
"Aku enggak sabar pulang ke rumah" balas Laras. Dia sudah tidak sabar ingin membawa pulang bayinya.
halo
lanjutannya nanti malam yaa
aku kasih tau kemana Maureen
mohon bersabar, mungkin hanya tinggal dua chapter lagi ya kaka2 sayang
semoga suka
anyway,, aku tetap berterimakasih karena sudah mau mendukung aku dari awal sampai akhir, tetap setia dengan cerita saya
mohon maaf kalau selama ini banyak kekurangan, kadang lupa balas komentar, atau kadang ada yang saya balas nyinyir (kalau yang nyebelin banget, hehe), saya minta maaf yang sebesar2nya
happy reading